SATELITNEWS.COM, LEBAK—Insiden antre hingga pingsan sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) saat mengambil bantuan langsung tunai (BLT) Bansos BBM, disayangkan sejumlah DPRD Lebak. Agar kejadian itu tidak terulang, maka teknis penyalurannya minta dikaji ulang.
Medi Juanda salah satunya. Sekretaris Komisi III DPRD Lebak ini meminta kejadian serupa jangan terulang kembali. Khawatir, timbulkan korban jiwa. “Teknis penyaluran bansos kepada keluarga penerima manfaat untuk diatur ulang. Bertujuan supaya tidak terjadi antrean yang saling berdesak-desakan seperti yang terjadi saat pembagian BLT BBM beberapa waktu lalu,” kata Medi, Senin (12/12/2022).
“Jangan lagi penerima bantuan dipanggil untuk antre, jadi teknisnya coba diatur kembali agar masyarakat juga merasa tenang dan nyaman saat menerima bantuan,” timpal politisi NasDem ini. Budaya antre kerap menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Mulai dari gesekan hingga pingsan bahkan tidak menutup kemungkinan keributan pun bisa terjadi. Oleh karena, ia mendorong agar penyaluran BLT diharapkan bisa lebih baik. Medi menginginkan ke depan penyaluran bansos oleh pihak penyalur bisa diberikan langsung ke rumah penerima bantuan.
“Enggak lagi kayak sekarang, tapi bansos itu sudah diterima di rumah oleh penerima. Petugas datang ke rumah lalu kasih, sekalian bisa lihat langsung apakah keluarga itu layak atau tidak menerima,” ujarnya. “Kalau pun perlu ada anggaran untuk operasionalnya maka harus kita pikirkan, mungkin dianggarkan agar masyarakat nyaman enggak berdesak-desakan sampai ada yang pingsan kayak kemarin,” tambah Medi.
Menurut Medi, penyaluran langsung ke rumah penerima manfaat selain untuk memastikan tepat sasaran juga menghindari oknum yang tidak bertanggungjawab.
Terlebih, ungkap Medi tidak sedikit warga yang seharusnya layak menerima bansos justru tidak mendapatkan. Begitu sebaliknya, banyak keluarga yang sebenarnya tidak layak malah menerima bantuan tersebut. “Jadi kan enggak tepat sasaran, ini pekerjaan rumah pemerintah daerah supaya penyalurannya langsung ke rumah sekaligus untuk mendata dia layak atau enggak menerima bantuan itu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga pingsan akibat berdesakan ikut antre untuk mendapatkan BLT BBM di Kantor Kecamatan Rangkasbitung. Tidak hanya di Rangkasbitung, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Sedikitnya lima orang dilaporkan mengalami pingsan akibat membludaknya KPM, Sabtu (3/13/2022). (mulyana)
Diskusi tentang ini post