SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Pemerintah berencana membagikan bantuan penanak nasi atau rice cooker listrik senilai Rp 500 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2023. Maksudnya, untuk mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita dan penghematan biaya memasak masyarakat.
Sebelumnya, pemerintah berencana membagi-bagikan kompor listrik kepada masyarakat. Namun, hingga kini belum terealisasi. Konon, untuk program bagi-bagi kompor listrik statusnya sudah dibatalkan.
Perupadata mengunggah dua meme tentang rencana bagi-bagi rice cooker untuk warga miskin. Pertama, rice cooker, tabung gas melon dan meteran listrik. Di dalamnya ada informasi soal bantuan rice cooker untuk 680 ribu keluarga. Syaratnya, warga dengan daya 450 VA dan 900 VA, dan pengguna tabung gas elpiji 3 Kg yang divalidasi oleh kepala desa.
Kedua, grafik penghematan energi bila menggunakan rice cooker. Di mana anggaran untuk pengadaan rice cooker sebesar Rp 340 miliar dengan potensi penghematan sebesar Rp 52 miliar. Selain itu, efisiensi biaya energi dalam sebulan dengan menggunakan kompor gas sebesar Rp 16.800, sedangkan dengan rice cooker Rp 10.396.
Perupadata menjelaskan another subsidi menuju peralihan ke energi listrik: rice cooker. Pemerintah kabarnya siap meluncurkan bantuan penanak nasi untuk 680 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan masing-masing menerima Rp500ribu. Program ini difokuskan menyasar pelanggan listrik 450 atau 900 VA, juga pengguna LPG 3kg.
“Setelah beberapa bulan lalu batal dengan program peningkatan daya dan konversi ke kompor listrik, kini yang coba digulirkan adalah bantuan penanak nasi. Hmmmmmm,” kritik Perupadata dalam caption-nya.
Akun @Priyo_Santoso mengingatkan Pemerintah, jangan sampai karena program pemberian kompor listrik gagal, kemudian diubah menjadi pemberian rice cooker. Soalnya, kata dia, hampir setiap keluarga sudah punya rice cooker. “Jadi program ini kurang tepat,” kritik @Priyo_Santoso. “Duit dihambur-hamburkan buat yang nggak perlu,” saut @candra100.
Menurut @KrlPenumpang, program bagi-bagi rice cooker merupakan pengganti dari kebijkan bagi-bagi kompor listrik yang tidak terealisasi. Tujuannya, kata dia, agar kelebihan daya PLN bisa terpakai. “Sehingga PLN tidak terlalu rugi banget bayar listrik Independent Power Producer (IPP) punya swasta,” ujar dia.
Senada dilontarkan @Tarhadiocean. Kata dia, program bagi-bagi rice cooker yang dilakukan pemerintah merupakan upaya pemanfaatan dari kelebihan produksi listrik. Kata dia, pemerintah membuat program agar konsumsi listrik naik. “Salah satunya bagi rice cooker, subsidi motor listrik dan bagi-bagi kompor listrik,” ujarnya. Akun @Rojali_Hasan menilai rice cooker seharga Rp 500 ribu terlalu mahal, sehingga dia meminta bantuan sosial (bansos) untuk warga miskin jangan dimarkup. (rm.id)
Diskusi tentang ini post