SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Tangsel melakukan kegiatan revitalisasi ruang koleksi pustaka sejarah Raden Arya Wangsakara di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi UPJ sebagai penerima hibah insentif program pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU bagi PTS tahun 2022.
Fredy Jhon Philip,S.T.,M.T., selaku Ketua Tim Program Masyarakat, sekaligus dosen Teknik Sipil UPJ mengungkapkan, kegiatan revitalisasi ruang koleksi pustaka sejarah bertujuan meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis kaum muda warga Desa Lengkong Kulon, khususnya terhadap peninggalan-peninggalan sejarah pahlawan nasional dari Provinsi Banten.
Raden Aria Wangsakara, yang merupakan seorang ulama, pejuang serta pendiri Tangerang. Secara administratif wilayah Lengkong Kulon merupakan wilayah yang terhimpit diantara kawasan hunian elit BSD yang dikelilingi oleh gedung-gedung mewah dan infrastruktur yang modern. Sejak awal wilayah ini menjadi salah satu wilayah terpilih sebagai Kampung Berseri Astra (KBA) yang memfokuskan diri pada empat pilar utama yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan.
“UPJ sebagai salah satu kampus yang dekat dengan wilayah tersebut berupaya untuk membangun sinergi sesuai dengan tujuan UPJ yaitu Menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul di bidang urban lifestyle and urban development. Tentunya permasalahan pembangunan perkotaan juga harus melibatkan stakeholder yang terlibat didalamnya termasuk warga asli di wilayah tersebut sehingga dapat berpadu menjadi pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Fredy.
Ada pun kegiatan yang dilakukan oleh UPJ dimulai dari revitalisasi bangunan tempat penyimpanan peninggalan dan karya Raden Aria Wangsakara serta keturunannya. Penyediaan fasilitas lemari dan perabotannya untuk menyimpan peninggalan dan karya Raden Aria Wangsakara serta keturunannya. “Termasuk tersedianya ruang informasi peninggalan dan karya Raden Aria Wangsakara serta keturunannya ,” kata Fredy.
Dikatakan Fredy kegiatan revitalisasi ruang koleksi pustaka sejarah Raden Arya Wangsakara merupakan seiring dengan telah ditetapkannya Raden Aria Wangsakara yang dikenal sebagai ulama, pejuang anti kolonialisme, serta pendiri Tangerang. sebagai Pahlawan nasional oleh pemerintah.
“Sejarah ini perlu ditindak lanjuti dengan semakin menanamkan nilai-nilai teladan perjuangan pahlawan khususnya pahlawan yang berasal dari wilayah Tangerang. Dalam konteks pembangunan, mempelajari nilai-nilai kehidupan masyarakat di masa lampau, diharapkan menjadi pedoman bagi masyarakat dalam memilih nilai-nilai yang relevan dengan masa kini. Sehingga harapannya, sikap-sikap perjuangan pahlawan dapat menumbuhkan semangat generasi muda dalam mengisi pembangunan karena banyak negara mengalami kegagalan karena tidak mempelajari kisah kejayaan di masa lampau,” pungkasnya.(made)
Diskusi tentang ini post