SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pasien di rumah singgah karantina Covid-19 di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mencapai 11 orang, Minggu (26/4). Pasien ODP, PDP dan OTG yang dibawa ke Graha Anabatic atau rumah singgah harus berdasarkan rujukan RS yang ditunjuk Pemerintah Daerah.
“Saat ini ada 11. Untuk masuk ke anabatic, pasien pascarapid tes, yang hasil positif lapor ke puskesmas. Lalu dari puskesmas di rujuk ke poliklinik covid RSU Tangerang, setelah diperiksa jika kondisi memungkinkan akan dikirim ke rumah singgah karantina covid 19 Kabupaten Tangerang, ” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Muchlis kepada Satelit News, Minggu (26/4).
Muchlis mengatakan, ada patokan umur yang bisa masuk ke rumah singgah. Selain umur, si pasien juga tidak disertai penyakit lain selain virus corona. Maka, jika ada penyakit lain yang ikut serta, maka tidak bisa diisolasi di rumah singgah karantina covid -19 Kabupaten Tangerang. Pasalnya, rumah singgah ini hanya pengganti isolasi mandiri di rumah.
“Usia pasien 15 sampai dengan 60 tahun, mandiri dan tidak ada penyakit penyerta lainnya. Yang bisa diisolasi yaitu ODP, OTG dan PDP ringan yang bisa diisolasi di rumah singgah, ” jelasnya.
Menurut Muchlis, jika ada warga yang ingin menanyakan terkait anabatic atau rumah singgah karantina covid -19, bisa menghubungi nomer ini, 081380647133. Kata Muchlis, masyarakat akan diberikan informasi yang detail.
Sementara itu pasien terinfeksi virus korona atau Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hingga Minggu (26/4), tercatat 8.882 kasus positif. Jumlah pasien positif mengalami penambahan sejumlah 275 kasus positif.
“Jumlah kasus positif ada 8.882, bertambah 275 kasus,” kata juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (26/4).
Meski pasien positif terinfeksi virus korona atau Covid-19 terus mengalami peningkatan, namun jumlah pasien sembuh lebih tinggi dari total pasien yang meninggal dunia.
“Pasien yang sembuh ada 1.107 orang, ada penambahan 65 orang yang sembuh,” kata Yurianto.
Sementara itu, jumlah pasien meninggal dunia berjumlah 743 jiwa. Terdapat penambahan 23 jiwa pasien meninggal dunia yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Meninggal 743 ada penambahan 23 orang,” ucap Yuri.
Yuri menyampaikan, DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak pasien sembuh Covid-19. Tercatat ada 335 orang, berhasil sembuh di wilayah ibu kota.
“Kemudian Jawa Timur 138 orang, Sulawesi Selatan 99 orang, Jawa Barat 93 orang, Bali 75 orang, Banten, 33 orang dan Sulawesi Selatan 99 orang,” ucap Yuri.
Yuri menyampaikan, penyebaran Covid-19 bisa dicegah dengan disiplin yang kuat dan semangat gotong royong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Menurutnya, hal ini harus dilaksanakan secara bersama dan terus menerus tidak boleh putus.
“Masyarakat kita dapat memahami anjuran melaksanakan ini. Anjuran bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah,” ucap Yuri.
Selain itu, Yuri pun mengapresiasi langkah masyarakat yang terbangun solidaritasnya untuk membantu warga yang perekomiannya terdampak Covid-19. Menurutnya, uluran tangan serta bantuan sosial sangat dibutuhkan dalan situasi saat ini.
“Kita sedang diuji, stamina sosial kita diuji, kita tunjukin ke dunia. Kita tidak boleh pesimistis. Kita harus tunjukin kita mampu,” harap Yuri menandaskan. (alfian/jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post