SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Fokus pada produksi matras dan furniture, PT INOAC Polytechno Indonesia meresmikan pabrik baru di Kawasan Industri Cikupa Mas, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin (19/12/2022). Berdirinya pabrik ketiga yang hadir di wilayah Tangerang ini, menandakan optimisme Inoac dalam menghadapi ancaman resesi global.
President Director PT INOAC Polytechno Indonesia, Fuziansyah Bachtar mengatakan, perusahaan tetap optimis menghadapi ancaman resesi global. Ditandai dengan investasi yang digulirkan untuk membangun pabrik ini lebih dari Rp 100 miliar. Pihaknya mengaku Pasar produk Inoac di sejumlah wilayah Indonesia sangat besar, khususnya di Pulau Jawa. Ditambah adanya bonus demografi, artinya ini peluang bagi Inoac.
“Kami optimis, meski ada ancaman resesi global. Sejumlah strategi pemasaran pun disiapkan, terutama dalam pengembangan produk untuk market usia anak-anak. Demi optimalisasi produksi dan pemasaran, maka perusahaan memutuskan untuk membangun pabrik ketiga di Cikupa Mas dan siap beroperasi,” jelas Fuziansyah kepada Satelit News, saat diwawancarai usai acara gunting pita.
Di pabrik ketiga ini kata Fuziansyah, PT INOAC Polytechno Indonesia akan fokus pada produksi matras dna furniture. Maka teknologi yang digunakan pun terbaru. Didukung dengan pegawai berpengalaman, karena sebagian diambil dari pabrik Inoax di wilayah Pasar Kemis.
“Ada 200 karyawan nanti rencananya disini. Memang gedungnya tidak besar dengan seperti di Pasar Kemis, tapi dengan teknologi baru dan karyawan berpengalaman, kami optimis dapat memenuhi permintaan pasar atau pendukung Inoac,” tandasnya.
Disinggung mengenai nilai Upah Minimum Provinsi Banten, Fuziansyah menegaskan, pihaknya siap mematuhi aturan tersebut. Apalagi, Inoac termasuk perusahaan dalam golongan pabrik yang menggunakan bahan kimia, sehingga upah pegawainya pun jelas melebihi UMP.
Plant Manager PT INOAC Polytechno Indonesia, Iwant Suprijanto menambahkan, pabrik ini didesain untuk lebih ramah lingkungan, dengan memaksimalkan lahan yang semakin terbatas, serta pengaturan sirkulasi udara di dalam ruangan. Kemudian, pihaknya juga menggunakan teknologi terbaru.
“Pabrik ketiga ini setengah dari ada yang di Pasar Kemis. Yang di Pasar Kemis itu 4,5 hektar, ada bangunan-bangunan 2 hektar, jadi total 8 hektar. Tapi dengan kondisi lahan setengahnya dari yang di Pasar Kemis, pabrik di Cikupa ditarget untuk memproduksi 2 kali lipar dari yabg di Pasar Kemis. Sehari produksi 3500 produk, bertahap kami akan pacu sampai 5000 produk,” jelasnya.
“Kami ingin menghadirkan sekaligus membuat masyarakat Indonesia merasakan produk kasur busa yang berkualitas,” imbuhnya.
Di tengah ketidakpastian ekonomi yang sedang melanda dunia, lanjut Iwan, Inoac ingin membuka peluang bisnis baru untuk masyarakat Indonesia, untuk bisa menjadi reseller produk Inoac melalui distributor resmi Inoac. “Selain itu, kami juga ingin memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk merasakan produk kasur busa kualitas Jepang dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post