SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Berdasarkan data di Situs Siaga Covid-19 milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, hingga Minggu (26/4), Lebak tidak memiliki kasus positif Covid-19 terhadap asli warga Lebak. Walaupun belum lama ini ada dua dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo dan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Cipendeuy, Kecamatan Malingping yang dinyatakan positif Covid-19 tidak dimasukkan ke dalam data Siaga Covid-19. Mereka beralasan, identitas KTP el dari luar Lebak.
Namun, tak sedikit yang mempertanyakan bahkan meragukan dengan data tersebut jika melihat pergerakan penumpang Kereta Commuterline Rangkasbitung-Tanah Abang yang berdasarkan datanya mencapai 15 sampai 20 ribu orang per hari.
“Belum lagi beberapa hari terakhir dirilis nya Pemprov Banten, hasil rapid tes yang digelar di Kecamatan Malingping dan Rangkasbitung, ada giga masyarakat Lebak yang reaktif. Artinya, jika memang ada ya sebutkan biar masyarakat tahu dan bisa meningkatkan kewaspadaan serta untuk meningkatkan pola hidup sehat tapi sebaliknya jangan membuat masyarakat kebingungan dengan data tersebut,” ujar salah satu warga yang enggan namanya di koran kan, kemarin.
Menanggapi itu, juru bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah menegaskan, tidak ada data yang ditutup-tutupi terkait kasus Covid-19.“Tidak ada untungnya menutupi data tersebut, buat apa juga ditutupi,” tegas Firman.
Namun sejauh ini, Firman menjelaskan, orang tanpa gejala (OTG) terkait Covid-19 di di bumi Multatuli ini jumlahnya mencapai 39 orang. OTG merupakan orang berpotensi terinfeksi karena pernah kontak erat dengan seseorang yang positif Covid-19.
Puluhan OTG yang terdiri dari tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat umum ini disebut pernah kontak erat dengan dua dokter yang dinyatakan positif Covid-19, yaitu dokter di RSUD dr Adjidarmo berinisial E dan Puskesmas Cipendeuy berinisial R.“Kalau yang pernah kontak ada sebanyak 210 orang, tetapi yang kontak orat 39 orang,” katanya.
Firman mengatakan, terhadap 39 OTG tersebut telah dilakukan rapid test dan menunjukkan hasil reaktif.“Tetapi tetap dilakukan isolasi mandiri. Yang di Puskesmas Cipendeuy nakes dan non nakes sembilan orang, kemudian yang di RSUD tujuh orang. Sisanya warga masyarakat,” ujar Firman.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post