SATELITNEWS.COM, SERPONG—Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan melaksanakan kegiatan jalan sehat kerukunan dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama, pada Sabtu (24/12). Sebanyak 1.500 orang mengikuti kegiatan ini.
Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin menjelaskan bahwa peserta jalan sehat kerukunan mencapai 1.500 peserta. Dengan perwakilan dari berbagai agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
“Jadi ini untuk meningkatkan silaturahmi dan bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan,” ucapnya.
Apalagi yang mengikuti tidak hanya keluarga besar dari Kementerian Agama, melainkan dari kalangan umat beragama di Tangerang Selatan.
“Di sini kita lihat warga Tangsel dari lintas agama ikut hadir dalam acara jalan sehat. Ini membuktikan warga Tangsel walaupun majemuk, tapi tetap rukun dan damai,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam sambutannya mengatakan jalan sehat adalah kerukunan salah satu produk moderasi beragama di Tangerang Selatan. Ia meyakini dengan kegiatan ini dapat mempererat dan semakin meningkatkan toleransi umat beragama. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa perayaan Natal dan malam Tahun Baru untuk sama-sama menjaga ketertiban.
“Tidak boleh masang petasan, tidak boleh trek-trekan motor, knalpot bising, balapan liar dan sebagainya,” imbaunya.
Sehari sebelumnya, Wali Kota Benyamin Davnie menghadiri perayaan Natal di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (23/12). Dalam kesempatan itu Benyamin menjelaskan bahwa Tangerang Selatan terlahir sebagai kota yang majemuk. terdiri dari banyak suku, agama, etnis, dan budaya. Tidak ada cara lain untuk menghadapi kemajemukan itu kecuali dengan membangun kebersamaan.
“Saling menghormati, saling menghargai perbedaan masing-masing,” ujarnya.
Justru dengan kemajemukan yang ada harus disikapi dengan rasa syukur.
“Keragaman yang dimiliki inilah harus kita terima sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Termasuk keberagaman dan toleransi di Tangerang Selatan yang harus terus dijaga. Dan peranan tersebut dapat diambil para tokoh agama.
“Saya minta agar dapat menjadi pelopor, pemersatu masyarakat di Tangerang Selatan khususnya. Serta, menjadi mitra dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Termasuk di dalamnya, mendukung lewat doa dan partisipasi aktif,” kata Benyamin.
Hal ini dimaksudkan agar terwujudnya Tangerang Selatan yang unggul, menuju kota lestari, saling terkoneksi, efisien dan efektif. Dan melalui perayaan Natal inilah dapat menjadi refleksi dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun semangat toleransi. (gatot)
Diskusi tentang ini post