SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Selain di Mandalawangi, ternyata akibat cuaca ekstrim yang masih melanda wilayah Pandeglang dan sekitarnya, setidaknya berdampak juga terhadap rusaknya rumah warga di 3 Kecamatan, yaitu Munjul, Angsana dan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang.
Informasi yang dihimpun, sebuah rumah di Kampung Cijulang, Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul, milik Jarmah (72) seorang janda lansia, rusak berak akibat tertimpa pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang bersamaan dengan hujan deras mengguyur di wilayah tersebut.
“Kejadiannya sekitar pukul 06.00 WIB, Senin (26/12/2022) lalu,” kata Camat Munjul, Rudi, Selasa (27/12/2022).
Katanya, akibatnya pemilik rumah tak dapat menempati rumahnya dan harus diungsikan. Walau tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp 20 juta lebih.
Kemudian, musibah serupa terjadi di Kampung Kramat Manik, Desa Kramat Manik, Kecamatan Angsana, yaitu rumah milik Hanafi. Saat itu, rumah korban tiba – tiba ambruk, setelah diterjang angin kencang.
“Tak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta,” ujar Madsira, Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Pandeglang.
Diketahui, akibat musibah tersebut para korban sudah menerima bantuan berupa kedaruratan bencana jenis, sembako, family kit, matras dan terpal, alat masak dan peralatan lainnya. “Soal perbaikan rumahnya yang rusak berat, masih kami ajukan ke Pemda Pandeglang,” pungkas Gugun, anggota KSB Angsana.
Sementara, kejadian serupa juga melanda warga di Kampung Masjid, Desa Bojong Manik, Kecamatan Sindang Resmi. Rumah milik Tati Fitriyati, rusak berat akibat diterjang angin kencang bersamaan dengan hujan deras yang melanda saat itu.
“Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (27/12/2022). Tidak ada korban jiwa, pemilik rumah sempat menyelamatkan diri dari reruntuhan rumahnya. Kini rumahnya sama sekali tak dapat ditempati,” ujar Subhannudin, anggota Tagana Sindang Resmi.
Menurutnya, kerugian materil yang diakibatkan mencapai Rp 15 juta. Pihaknya langsung meninjau ke lokasi dan menyampaikan laporan kepada Camat, Koordinator Tagana Pandeglang, BPBD, serta para pihak terkait lainnya.
“Bantuan kedaruratan sudah kita salurkan ke korban,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekeluarga asal Kampung Campaka, RT 005 RW 001, Desa Giripawana, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandelang, Suhata (29) dan istri serta seorang anaknya, terpaksa mengungsi akibat rumahnya rusak berat setelah diterjang angin kencang, Minggu (25/12/2022).
Didapat informasi, saat kejadian yaitu sekitar pukul 06.00 WIB, Suhata dan keluarganya sedang berada di dalam rumahnya. Karena, beristirahat setelah seharian beraktivitas.
Saat itu, hujan deras dibarengi angin kencang melanda kawasan sekitar. Tiba – tiba, ia dan warga sekitar dikagetkan dengan suara kencang yaitu bagian atap rumah korban berhamburan seperti genting, bilik rumah dan beberapa bagian lainnya.
Beruntung, korban sempat menyelamatkan diri dan menghindari reruntuhan bagian atap, serta material rumah lainnya. Saat ini, korban sekeluarga mengungsi ke rumah ibunya, yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Kepala Desa Giripawana, Heri, membenarkan kejadian itu. Katanya, setelah mendapat informasi itu, ia dan beberapa aparatur setempat termasuk Muspika, mendatangi lokasi untuk melihat tingkat kerusakan, sekaligus mendata korban dan kerusakan yang dialaminya.
“Kami sudah himbau korban untuk mengungsi sementara, sambil menunggu rumahnya diperbaiki dan dapat di tempati kembali,” kata Heri, Senin (26/12/2022). (mardiana)
Diskusi tentang ini post