SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sebuah pabrik konveksi baju gamis milik Hendrik warga Kampung Gempol Sari, Desa Gempol, Kecamatan Sepatan Timur ludes dilalap si jago merah, Rabu (28/12) dini hari. Kerugian yang diduga terjadi akibat korsleting listrik menimbulkan kerugian hingga Rp 2 miliar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, bahwa pihaknya menerima adanya laporan peristiwa kebakaran industri tekstil atau konveksi baju gamis wanita. Kebakaran terjadi di wilayah Sepatan Timur pada pukul 03:00 wib. Mendapat laporan itu, pihaknya langsung menerjunkan tim pemadam kebakaran dari Pos Sepatan, Pakuhaji, dan Mako Curug dengan jumlah 8 mobil pemadam.
“Saat kami tiba di lokasi, api sudah membumbung tinggi menyelimuti gedung pabrik konveksi itu, ” kata Munir, Rabu (28/12).
Petugas damkar kemudian berupaya untuk memadamkan api tersebut. Namun, mereka sangat kewalahan karena pabrik tersebut berisi bahan-bahan yang sangat mudah terbakar.
“Butuh waktu yang cukup lama untuk menjinakkan api karena di dalam banyak bahan yang mudah terbakar,” katanya.
Kata Munir, api yang besar itu tidak hanya membakar seisi gedung pabrik. Tapi juga turut menghanguskan satu unit rumah yang tepat berada di samping pabrik. Setelah beberapa jam berjibaku dengan api, akhirnya tim pemadam berhasil melaksanakan tugasnya.
“Setelah beberapa jam, akhirnya api dapat dipadamkan. Meski, akses untuk memadamkan terbilang sulit karena jauh dari sumber air,” jelasnya.
Menurut Munir, berdasarkan keterangan salah satu saksi, awal mula terjadinya kebakaran adalah ketika terdengar sebuah ledakan. Lalu saat dilakukan pengecekan ternyata ledakan tersebut berasal dari mesin setrika yang diduga mengalami korslet.
“Awal mula kebakaran karena ledakan mesin. Saat dicek, ledakan itu berasal dari area produksi pada mesin setrika. Setelah terjadi ledakan api tiba-tiba keluar dan langsung membesar dengan cepat karena banyak bahan mudah terbakar, ” katanya.
Menurut Munir, dalam peristiwa kebakaran itu, dipastikan tidak ada korban jiwa ataupun luka. Pasalnya, ketika api muncul orang-orang yang ada didalam gedung pabrik langsung keluar dan berteriak membangunkan orang-orang yang rumahnya berdekatan dengan lokasi. Sehingga, orang-orang yang tertidur bangun dan menyelamatkan dirinya masing-masing.
Munir menduga, dalam peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan konveksi dan satu unit rumah pribadi itu, menyebabkan kerugian materil sebesar Rp 2 Miliar. Karena, semua barang hangus terbakar tanpa sisa.
“Diduga, kerugian materil ditaksir mencapai Rp 2 miliar,” tandasnya. (alfian)
Diskusi tentang ini post