SATELITNEWS.COM, SERANG—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang mencatat delapan pasien demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia selama 2022. Secara keseluruhan terdapat 244 kasus tahun ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Serang, Istianah Hariyanti mengatakan, jika dibanding pada tahun sebelumnya kasus DBD pada tahun ini meningkat. Dimana pada tahun lalu hanya menyentuh diangka 100 kasus lebih.
Secara rinci, kasus DBD paling tinggi temuan kasus pada Januari dengan 37, Oktober 35 kasus, Mei 29 kasus, Juli 29 kasus. Kemudian, November 22 kasus, Februari 19 kasus, Desember 16 kasus, September 14 kasus, Maret 12 kasus, Agustus 12 kasus, April 10 kasus dan Juni 9 kasus.
“Kecamatan yang tinggi kasusnya itu Kecamatan Ciruas, Cikande dan Kecamatan Kramatwatu,” katanya, Kamis (29/12).
Istianah menuturkan pihaknya sudah melakukan beberapa upaya pencegahan DBD, diantaranya turun langsung ke lokasi yang terlaporkan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dengan cara memeriksa sekitar rumah yang terkena DBD apakah terdapat jentik nyamuk maupun tetangganya yang demam. Kemudian, apabila ditemukan dan dirasanya jentik nyamuknya cukup tinggi diatas lima persen, pihaknya akan lakukan Fogging.
“Tapi kalau misalkan, disekitarnya tidak ada yang demam maupun titik jentiknya tidak ada itu tidak perlu fogging. Karena, kumungkinan asal penyakitnya tidak dari situ,” tuturnya.
Selain itu Istianah mengaku jika pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan gerakan satu rumah satu Jumantik atau Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Gesit). Tugasnya, salah satu anggota keluarga ada yang mempunyai kewajiban untuk memeriksa jentik nyamuk di rumahnya.
“Kalau semua rumah bergerak seperti itu diharapkan kita bisa terbebas dari jentik nyamuk DBD. Sehingga, kita bisa bebas dari penyakit DBD,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post