SATELITNEWS.COM, SERANG–Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, mencurahkan isi hatinya (Curhat) atau mengadu ke Pemkab Serang, terkait banyaknya berita hoax terkait kondisi tempat wisata pada saat momen libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). PHRI merasa dirugikan, karena tidak sesuai fakta yang sebenarnya.
Ketua BPD PHRI Kabupaten Serang, Yurlena Rachman mengatakan, informasi itu mayoritas berseliweran di kanal Media Sosial (Medsos) yang notabenenya lebih banyak diakses oleh masyarakat. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Serang untuk melakukan tindakan terhadap hal itu.
“Kalau dibiarkan, sangat berbahaya. Karena hasil evaluasi kita saja, pada momen liburan kemarin penurunan omset dampak dari berita hoax cukup lumayan tajam. Untuk wilayah Anyer dan Cinangka, kunjungan wisatawan okupansi tidak terlalu bagus. Jadi kita menyampaikan kepada Disporapar dan Diskominfosatik, karena penurunan okupansi atau pembatalan boking itu lebih banyak dari informasi yang tidak jelas,” kata Yurlena, Selasa (3/1/2023).
Atas informasi yang belum jelas tersebut, sambung Yurlena, disusul lagi banyaknya berita-berita yang tidak menguntungkan untuk tempat wisata pantai Anyar dan Cinangka kondisinya terjadi gelombang tinggi dan lain-lain.
“Bahkan beberapa berita tersebut menggunakan data lama yang tidak relevansi lagi sehingga membuat okupensi sangat turun,” keluhnya.
Guna mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, PHRI mengajak diskusi bersama Disporapar dan Diskominfosatik untuk mengambil langkah-langkah kedepannya seperti apa. Karena jika tidak diantisipasi sangat merugikan para pelaku usaha wisata.
“Padahal dengan ramainya pengunjung juga dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Serang, tapi momennya tidak tercapai dan semua merasa di rugikan. Jadi kita mempersiapkan langkah-langkah kedepan biar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” paparnya.
Dikatakan Yurlena, belajar dari momen libur pada saat menjelang libur lebaran tahun lalu, pihaknya merasa terbantu dengan adanya statemen pemerintah, BMKG dan Badan Vulkanologi dan jajaran forkopimda, yang sebelumnya banyak wisatawan cancel kamar hotel yang sudah di boking lantaran kecemasan akibat berita hoax.
“Statemen resmi pihak terkait, itu bisa menenangkan wisatawan menikmati wisata pantai Anyer dan Cinangka, karena kalau statemen keluar dari pemerintah mungkin kepercayaan tamu lebih tinggi untuk tidak cancel bokingan-nya,” ungkapnya.
Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke pantai Anyer dan okupansi hotel menjadi catatan pihaknya untuk mengambil langkah-langkah perbaikan kedepannya.
Pertama Pemda Kabupaten Serang akan terus meningkatkan koordinasi dengan PHRI, media, pelaku wisata dan lembaga pemerintah lainnya untuk bersama-sama mengcounter informasi hoax, dengan menyajikan berita berita yang membuat kenyamanan dan keamanan berwisata di pantai Anyer.
“Kedua, menyinergikan rencana kerja dengan PHRI. Sehingga, akan terjalin sinkronisasi program dan kegiatan pada tahun ini. Sehingga mudah-mudahan dapat terlaksana berbagai event yang tentunya akan membuat pantai Anyer lebih ramai untuk dikunjungi. Ketiga mengagendakan pertemuan dengan pimpinan daerah, sehingga untuk dapat terus mensuport pariwisata di pantai Anyer,” ujar Anas. (mg2)
Diskusi tentang ini post