SATELITNEWS.COM, LEBAK—Libur Natal dan tahun baru (Nataru) diharapkan menjadi momentum bertambahnya wisatawan di Kabupaten Lebak. Namun alih-alih membludak, justru banyak pelancong membatalkan kunjungannya lantaran cuaca ekstrem.
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Disbudpar Lebak, Usep Suparno mengatakan, cuaca ekstrem telah membuat wisata bahari mengalami penurunan kunjungan, yang akhirnya berdampak pada banyaknya wisatawan yang membatalkan rencana perjalanan wisata. Seperti pembatalan reservasi hotel, homestay dan lainnya.
“Persentasenya kurang lebih sebesar 98 persen, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Lebak,” kata Usep, Minggu (08/01/2022). “Jadi faktornya cuaca ekstrem, banyak wisawatan yang membatalkan bookingan hotel dan penginapan di Lebak disaat libur Nataru,” kata Usep menjelaskan.
Wala demikian, menurut Usep, catatan Disbudpar saat momen Nataru kemarin ada 45.031 wistawan yang berlibur ke wilayah Kabupaten Lebak. Adapun realisasi kunjungan wisatawan Kabupaten Lebak tahun 2022 yaitu sebanyak 908.892 orang dari target 875.250 orang atau sebesar 104 persen. “Untuk realisasi tahun 2022 kunjungan wisatawan ke Lebak, ya melebihi target. Dan semoga di tahun ini (2023) target yang dicanangkan bisa direalisasikan lagi,” ujarnya .
Di Provinsi Banten termasuk Kabupaten Lebak, ada beberapa fakta bencana alam yang terjadi yaitu seperti gempa bumi dan anomali gelombang tinggi. Meski demikian, Usep meyakini wisata di Kabupaten Lebak akan bangkit, dan kunjungan meningkat kembali. “Kami optimis tahun 2023 ini, untuk kunjungan wisataan Kabupaten Lebak akan semakin meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah mencabut kebijakan PPKM,” ujarnya.
Ketua Badan Penyelamatan Wisatawa Tirta (Balawista) Lebak, Mumu membenarkan pada saat libur Nataru semua objek wisatawa khususnya di objek wisata pantai mengalami penurunan. “Wisatawan yang masuk ke objek wisata lantai enggak begitu ramai. Ya mungkin tadi itu faktor cuaca ekstrem yang mempengaruhi itu,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post