SATELITNEWS.COM, LEBAK—Sedikitnya 13 unit rumah di Kampung Margamulya, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, rusak dan nyaris ambruk akibat pergeseran tanah. Masih untung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Warga yang terdampak berharap, pemerintah bisa segera turun tangan untuk menghindari korban jiwa. Menurut keterangan salah seorang warga Kampung Margamulya bernama Supardi, kejadian pergeseran tanah terjadi Minggu 8 Januari 2023. Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu faktor bencana tersebut.
“Awalnya retaknya kecil, tapi sekarang makin membesar. Jadi setiap hari ada perubahan dengan retakan yang makin besar,” kata Supardi, Senin (09/01/2023).
Dengan adanya keretakan yang membesar, Supardi mengkhawatirkan keselamatan anggota keluarganya. Ia menuturkan dampak pergerakan tanah tidak hanya menimpa rumahnya, melainkan warga lainnya. “Kalau di rumah saya itu kerusakan terparah pada bagian dapur dan kamar mandi, retakan temboknya sangat besar,” ujarnya.
Kerusakan rumah warga umumnya didominasi pada kerusakan dinding yang retak dan pecah karena pergerakan tanah. Warga yang terdampak kerap dibuat tidak aman dan nyaman saat malam hari. Terlebih saat hujan melanda serta khawatir akan keselamatan jiwa. “Jadi sudah ada yang ambruk satu rumah, berantakan rumahnya juga,” tambahya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia pun sudah berkoordinasi dengan relawan BPBD Kecamatan Cikulur untuk mengecek kondisi tersebut.
“Benar, ada pergeseran tanah di Kecamatan Cikulur. Saya sudah koordinasi dan meminta relawan BPBD kecamatan setempat untuk mengecek dan melaporkan kondisi terkini,” kata Febby. “Saya meminta kepada pemilik rumah yang terdampak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, sekira dampaknya sudah mengkhawatirkan agar tidak mengisi rumah tersebut untuk menghindari korban jiwa,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post