SATELITNEWS.COM, LEBAK—Hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyatakan terdapat 16 rumah yang terdampak pergeseran tanah di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur. Dari jumlah tersebut, 13 rusak ringan sementara 3 ambruk namun tidak ada korban jiwa.
“Hasil asesmen kami (BPBD) ada 16 rumah yang terdampak, 13 rusak ringan dan 3 rusak berat alias ambruk,”kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama, saat ditemui di kantornya di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Rangkasbitung, Selasa (10/01/2023).
Ke-16 rumah terdampak, yakni Kampung Margamulya terdampak 13 rumah, Kayu Dampik 1 rumah, Salasih 1 rumah dan Kampung Binbin 1. Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya yakni 13 unit. Masih kata Febby, pemilik rumah yang terdampak sebagian diungsikan ke rumah kerabatnya. Sementara sebagian lagi mendirikan tenda darurat yang lokasinya masih di daerah setempat. Febby pun menyatakan untuk bantuan kedaruratan telah disalurkan kepada mereka yang terdampak.
“Pemerintah desa (Pemdes) setempat tidak memiliki tanah bengkok. Oleh karenanya, kita (BPBD) terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan pimpinan (Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya) apakah akan direlokasi, atau bagaimana mekanismenya,” terang Febby saat disinggung terkait relokasi.
Ditanya lebih jauh terkait penyebab pasti terjadinya pergeseran tanah yang membuat 16 rumah rusak, Febby mengaku belum bisa berandai-andai terkait penyebab pasti pergeseran tanah di Desa Cigoong Utara tersebut. Akan tetapi, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Badan Geologi.
“Lokasinya (Cigoong Utara) secara geografis pergerakan tanah itu sama halnya dengan Curugpanjang. Kami belum bisa menyimpulkan kondisi tersebut, tapi kami akan berkordinasi dengan badan geologi terlebih dahulu untuk memastikan penyebabnya,” ujar Febby.
“Ya awalnya kami menduga itu bermula dari Tanjakan Tajur, Desa Curugpanjang yang beberapa bulan lalu mengalami pergeseran tanah. Tentunya teman-teman (Badan) Geologi yang bisa memastikan itu,” sambung Febby.
Febby menjelaskan, semua kecamatan di Kabupaten Lebak memiliki potensi pergeseran tanah. Namun, ada yang kategorinya menengah, sedang dan tinggi. Nah, untuk Cikulur itu yang memiliki potensi cukup tinggi.
“Hasil data Badan Geologi tentang potensi bencana yang disebabkan pergeseran tanah, daerah Cikulur itu pergerakan tanahnya cukup tinggi. Hanya Rangkasbitung saja yang rendah akan potensi tersebut, selain itu kecamatan di Lebak mulai dari hingga tinggi potensi pergerakan tanah,” imbuhnya.
Nia, salah satu warga terdampak pergeseran tanah di Desa Cigoong Utara, mengaku rumah yang ditempati bersama keluarganya kini hanya puing bata yang berserakan karena ambruk. Ia dan keluarga kini terpaksa menempati tenda kecil sebagai tempat istirahatnya. “Kita hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa segera mencarikan solusi, agar kami bisa menempati rumah dengan kondisi nyaman,”imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post