SATELITNEWS.COM, SERANG–Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, memberikan edukasi kepada warga Kecamatan Tanara, soal penanggulangan stunting.
Salah satunya, memfasilitasi untuk berdiskusi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.
Hal itu, terungkap pada Sosialisasi Penanggulangan Stunting Terhadap Masyarakat dari Pola Aktivitas dan Faktor Lingkungan, di Aula Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tanara, Kabupaten Serang. Dengan menghadirkan narasumber, Dosen Geografi Lingkungan UGM dan Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM, Sukamdi.
Sukamdi mengatakan, terkait strategi nasional tentang pencegahan stunting dimana banyak dimensi dan banyaknya faktor yang harus di perhatikan.
“Nah ketika kita ada strategi nasional, maka kemudian PR (Pekerjaan Rumah)-nya adalah, bagaimana kita menurunkan strategi nasional turun ke kabupaten, kecamatan, sampai desa. Selama ini menurut saya, masih miskomunikasi ketika apa yang dikemukakan pada level nasional seperti apa,” ujar Sukamdi, Rabu (18/1/2023).
Katanya, yang terpenting adalah bagaimana mengoordinasikan antar sektor, untuk mengimplementasikan strategi nasional tersebut. Sebab, kata dia, menurunkan stunting itu multi sektoral, bukan hanya sektor kesehatan saja.
“Jadi bagaimana misalnya yang di bawah ada Kapolsek, Camat dan yang lainnya, seperti sektor agama. Menurut saya, untuk di Kecamatan Tanara itu saya melihat tokoh agama perlu diberi posisi yang lebih, di dalam penanggulangan stunting. Karena, salah satu persoalan itu PHBS yang saya dengar dari peserta,” tambahnya.
Persoalan untuk perubahan masyarakat terkait PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), selain dari pendidikan formal agar lebih bisa didekati, dengan pendekatan kepada tokoh agama maupun tokoh masyarakat.
Ketua Panitia pelaksana Sosialisasi, Jendra Satria Pitoyo mengatakan, dalam hal ini lebih mengedukasi atau bahkan mengerucutkan suatu keputusan atau kebijakan, mempertimbangkan yang nanti akhirnya dapat menjadi penanggulangan stunting, khususnya di Kecamatan Tanara dan skala kecamatan.
Oleh karena itu, pihaknya mengundang dari OPD terkait di lingkungan Pemkab Serang baik itu Dinkes, DLH, Bappeda Litbang, Disporapar, Diskominfosatik unsur Muspika, para kader Posyandu dan masyarakat setempat, yang nantinya akan menjadi output sebagai salah satu indikator jadinya desa wisata di Desa Tanara, Kecamatan Tanara.
“Sebenarnya untuk output-nya, lebih ke indikator jadinya Desa Wisata di Kecamatan Tanara. Karena di desa wisata itu, selain ada masalah perekonomian ataupun pariwisata, tapi untuk permasalahan stunting memang harus ditanggulangi terlebih dahulu,” ungkap Satria.
Pada sosialisasi juga, ia menyampaikan bahwa pihaknya memberikan waktu untuk Focus Group Discussion (FGD), memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berdiskusi secara langsung dengan adanya OPD-OPD terkait, dengan di fasilitasi panitia. (sidik)
Diskusi tentang ini post