SATELITNEWS.COM, PONDOKAREN—Sektor pendidikan hingga perekonomian masyarakat pasca pandemi covid-19 turut menjadi sorotan utama dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (18/1). Selain itu, masalah infrastruktur pun menjadi perhatian.
Lurah Pondok Pucung, Murdih menyatakan pagu anggaran untuk dibahas dalam masyarakat perencanaan pembangunan 2024 sebesar Rp2 miliar lebih. “Pagu anggarannya sebesar Rp2.335.000.000,” imbuhnya.
Anggaran tersebut, kata Murdih, akan digunakan dalam pembangunan fisik dan non fisik atau berupa pemberdayaan masyarakat. Selain infrastruktur, lanjut Murdih, sektor pendidikan dan peningkatan perekonomian masyarakat pun turut menjadi fokus bahasan dalam forum musyawarah ini.
“Program Wali Kota untuk mensiasati pendidikan SMP, khususnya keterbatasan fasilitas, beliau mencanangkan beasiswa. Artinya untuk warga yang tidak masuk zonasi dan terdaftar di sekolah pendidikan negeri beliau mencanangkan beasiswa,” tutupnya.
Sementara itu Camat Pondok Aren, Hendra menerangkan, Pemerintah Kota Tangsel senantiasa berupaya membangun hubungan konstruktif dengan seluruh elemen masyarakat. Hal tersebut semata-mata didasari pada keinginan untuk membangun harmonisasi, kebersamaan dan kesatuan dalam mencapai terwujudnya kemajuan pembangunan melalui kegiatan Musrembang ini.
“Konsep pembangunan daerah Kota Tangerang Selatan yang telah dicanangkan, meliputi peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesempatan kerja dan lapangan berusaha, perbaikan akses dan kualitas pelayanan publik, serta peningkatan daya saing daerah,” terang Hendra.
Namun untuk mencapai itu semua, menurut Hendra masih ditemukan beberapa kendala.
“Meliputi belum optimalnya pembangunan SDM dan kesetaraan gender, tingginya kesenjangan pendapatan, masih terdapatnya kasus stunting, belum optimalnya daya saing produk lokal dan potensi pariwisata, serta permasalahan data administrasi kewilayahan dan beberapa permasalahan lainnya,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Hendra, output yang diharapkan dari pelaksanaan pembangunan adalah mencetak SDM unggul, penguatan perekonomian daerah, peningkatan konektivitas infrastruktur dan atau kualitas lingkungan, serta birokrasi yang efektif dan efisien.
“Maka dalam rangka pencapaian tujuan baik tersebut, kita semua berkumpul pada forum yang berbahagia ini untuk mempertemukan antara konsep pembangunan pemerintah dengan kebutuhan warga. Pembangunan yang efektif dan efisien harus sesuai dengan kebutuhan warga dan potensi kearifan lokal, sehingga keluaran dari pembangunan nanti bisa tepat sasaran dan manfaat yang akhirnya dapat berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang Selatan pada umumnya,” tuturnya. (irm/bnn)
Diskusi tentang ini post