SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) luka-luka dampak gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di tenggara Turki, Senin (6/2) pukul 04.17 waktu setempat. Sejauh ini, pihak berwenang melaporkan gempa yang terasa hingga Suriah itu telah menewaskan lebih dari 600 orang di Turki mau di Suriah. Tim penyelamat masih melakukan pencarian di reruntuhan gedung.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara menyatakan, tak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban tewas akibat gempa.
“Sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban meninggal dunia. Tapi, tiga orang WNI mengalami luka, satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” keterangan resmi KBRI Ankara, Senin (6/2).
KBRI menyatakan telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di Turki beserta Satgas Perlindungan WNI dan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di sekitar lokasi untuk menangani WNI yang terdampak gempa.
Sejumlah WNI di Provinsi Kahramanmaras, selaku pusat gempa, harus meninggalkan apartemen mereka karena mengalami kerusakan parah. KBRI tengah mengupayakan evakuasi bagi WNI yang terdampak.
“KBRI Ankara mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat,” bunyi keterangan KBRI.
Berdasarkan data KBRI Ankara, WNI di Turki tercatat sebanyak 6.500 jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar
WNI berstatus pelajar dan mahasiswa. Sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Lembaga Penelitian Geoscience Jerman (GFZ) melaporkan gempa berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki pada Senin dini hari dan berpusat di kedalaman 10 kilometer dekat Kota Gaziantep. Namun, Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,8 dengan kedalaman 17,9 kilometer. (rm)
Diskusi tentang ini post