SATELITNEWS.COM, SERANG–Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kondisi perekonomian Provinsi Banten mengalami peningkatan, pada triwulan keempat tahun 2022. Secara komulatif, dibandingkan dengan triwulan 4 tahun 2021 tumbuh sebesar 5,03 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan ketiga, naik sebesar 1,91 persen.
“Peningkatan 1,91 persen itu diantaranya disumbang dari sector Administrasi Pemerintahan tumbuh 13 persen, Jasa Lainnya tumbuh 7,09 persen dan Transportasi dan Pergudangan 6,66 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Banten, Dody Herlando, dalam siaran persnya yang diterima Satelit News, Selasa (7/2/2023).
Dikatakan Dody, banyak peristiwa yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Banten di triwulan terakhir itu, seperti liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat rekreasi dan pulang ke kampung halaman yang dapat mendorong aktivitas transportasi, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta jasa lainnya.
Kinerja industri pengolahan pada triwulan keempat 2022 itu juga mengalami pertumbuhan berdasarkan Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) secara nasional mencapai 50,06 persen, masih berada pada fase ekspansi (indeks > 50%).
“Perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan masih tumbuh meski melambat sebagaimana hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia,” ucapnya.
Kemudian lanjutnya, untuk penjualan kendaraan bermotor baru menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga terjadi peningkatan sebesar 20 persen y-on-y, dan realisasi nilai ekspor Banten juga mengalami penuruan sekitar 12 persen.
“Pada Triwulan keempat tahun 2022, transportasi dan pergudangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi secara y-on-y yakni sebesar 1,21 persen,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, semua hasil baik itu merupakan hasil kerja bersama dan agregat dari kerja yang dilakukan oleh Kabupaten dan Kota. Selain itu, Al menilai capaian itu bukan tujuan utama, karena itu hanya sebagai hasil dari buah kerja keras yang dilakukannya selama ini bersama seluruh stackholder.
“Alhamdulillah. Namun sekali lagi saya ungkapkan, semua itu merupakan agregat dari kerja yang dilakukan oleh teman-teman di Kabupaten dan Kota juga,” pungkasnya, Selasa (7/2/2023).
Diungkapkan Al, peningkatan itu juga tidak terlepas dari capaian investasi Banten yang pada tahun 2022 lalu sudah berhasil melampai dari target yang direncanakan atau mencapai 130 persen.
“Investasi kita mencapai Rp80,2 Triliun atau masuk keenam terbesar secara nasional,” pungkas Al.
Al juga mengklaim, Provinsi Banten sampai saat ini masih menjadi tujuan investasi utama dibandingkan daerah lain. Banyaknya minat investor itu tidak terlepas dari dukungan ketersedian infrastruktur yang memadai dibandingkan daerah lainnya di Indonesia sehingga ke depan pertumbuhan ekonomi di Banten diyakini akan terus mengalami tran ke arah yang positif.
“Untuk menunjang itu, kita sudah menyediakan lahan untuk dijadikan sebagai pusat kawasan industri baru di kabupaten Lebak,” ucapnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post