SATELITNEWS.COM, TANGERANG—TK Negeri Pembina Akhlaqul Karimah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang mengedukasi anak didiknya untuk menjadi entrepreneur dan mengenal mata uang lewat market day mulai Rabu 8 Februari 2023. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari.
Ketua pelaksana Ipah Fauziah mengatakan, market day baru pertama kali dilaksanakan. Ipah mengatakan, terdapat beberapa poin penting yang bisa dipelajari lewat praktik tersebut. Mulai dari bagaimana kerjasama hingga bertanggungjawab yang menurutnya hal tersebut penting dipupuk sejak usia dini.
“Mencoba mengajak anak-anak untuk menjadi entrepreneur salah satunya, terus bagaimana dia mengedukasi mereka dengan market day, bahan apa saja sih yang bisa diolah untuk kita jual apa produknya,” ujarnya.
“Jadi dari awal mereka sudah dilibatkan sampai pendekorasiannya mereka buat sendiri terus produknya juga kira-kira apa ya yang terbuat dari pisang misalkan, terus mereka bicara ada pudding ada nugget pisang jadi itu hasil dari anak-anak. Terus ada lagi bagaimana dia membeli terus mengenal mata uang pastinya,” sambungnya.
Selama dua hari berlangsung, terdapat tujuh kelompok yang akan menampilkan hasil olahannya di stand dengan tema masing-masing yang telah ditentukan. Dan untuk hari pertama, terdapat 4 kelompok dari kelas B. Selain itu juga, kata dia, dengan adanya market day orangtua muridnya sangat antusias.
“Misalnya kita landasanya beras apasih yang dihasilkan dari beras itu bisa menjadi apa , misalkan mereka bilang bisa dibikin nasi goreng bisa bubur ayam jadi mereka hasil sendiri, jadi ayo kita tentukan kita mau jualanya apa,” katanya.
Kepala TK Negeri Pembina Akhlaqul Karimah, Yayah Badriyah mengungkapkan, nantinya hasil penjualan di market day akan didonasikan. Ia juga menilai, kegiatan yang berlangsung di halaman TK yang berada di wilayah Kecamatan Pinang ini berlangsung lancar. “Alhamdulillah antusias anak-anak sangat luar biasa kita dibagi dua kelompok hari ini kelompok B yang menjual tapi yang membeli semua kelompokan yang pembeli,” ungkapnya.
“Yang pertama untuk berwirausaha sejak dini, juga mengenal mata uang pecahan rupiah seribu dua ribu dan seterusnya, kalau anak anak tuh banyaknya bawa uang 10 ribu, ” imbuhnya.
Ia menambahkan, dalam interaksi berjualan, pihaknya juga menganjurkan agar anak-anak membawa kantong kain tidak menggunakan plastik. “Jadi mereka menyediakan keranjang atau paperbag sehingga stand itu tidak menyediakan kantong plastik jadi mereka setelah belanja belanjaanya di bawa pake kantong sendiri sendiri,” paparnya.
Lebih jauh, dirinya memaparkan, dari empat kelompok itu membuat olahan berbahan dasar jagung, kacang hijau, singkong, dan pisang. Dari penentuan bahan dasar itu, sisanya kreasi keinginan anak-anak.
“Anak-anak yang berkreasi misalnya pisang itu mau dibuat apa , kan selama ini anak anak kenalnya makan makanan western mungkin. Harapanya anak-anak jadi lebih menghargai provesi termasuk pedagang, karna mereka akan berfikir oh cari uang susah ya,” jelasnya.
Niko, yang merupakan dari kelas B 3 merasa senang bisa dan juga dirinya mengungkapkan rasa senangnya sembari menunjukan hasil produk kelompoknya. “Seneng dong, masa enggak, kelompok aku bikin pudding ada juga yang lain,” pungkasnya. (mg03)
Diskusi tentang ini post