SATELITNEWS.COM, SERANG–Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong Pemprov Banten agar mengoptimalkan sektor pariwisata dan penggunaan produk lokal yang tergabung dalam ekosistem digital melalui e-katalog.
Sektor pariwisata dan penggunaan produk lokal itu katanya, harus menjadi konsen Pemprov Banten bersama seluruh delapan Kabupaten dan Kota. Mengingat, kedua hal itu merupakan kekuatan dasar pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Terlebih saat ini, kondisi geopolitik global sedang tidak baik-baik saja.
Hal itu dikatakan Luhut, seusai membuka acara peluncuran (Kick Off) Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BBWI) tahun 2023, di Halaman Masjid Raya Al Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Jumat (10/2/2023) lalu.
Luhut mengungkapkan, tahun lalu total pembelanjaan pemerintah mencapai Rp1.200 triliun, dimana Rp400 triliunnya dibelanjakan kepada produk lokal dalam negeri. Sehingga dampaknya ada sekitar 2,6 juta lapangan kerja baru tercipta berdasarkan survei dari BPS.
Sedangkan pada tingkat Pemerintah Daerah (Pemda), Lembaga dan juga BUMN belanja Produk Dalam Negeri (PDN) pada tahun lalu mencapai Rp762 Triliun, melebihi dari target yang ditentukan sebesar Rp400 Triliun. Hal itu kemudian berdampak positif terhadap jumlah produk yang tayar pada e-katalog yang mencapai 2.463 juta produk lokal atau sebesar 249 persen dari target 1 juta produk lokal pada tahun 2022.
“Ini semua berkat kerjakeras semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi dan juga Kabupaten/Kota. Sector ini juga yang menjadikan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten bertumbuh dengan baik. Saya tegaskan di sini, tidak ada satupun negara yang pertumbuhan ekonominya yang sekuat Indonesia di tengah kondisi perang dunia yang menghantui,” kata Luhut.
Pada tahun 2022 lalu, lanjut Luhut, jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital e-katalog kita sudah mencapai 21,4 juta atau setara 167 persen sejak diluncurkan pada tahun 2020 lalu. Presiden Jokowi menargetkan pada tahun 2024 nanti jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital mencapai 30 juta.
Target itu, tegas Luhut, yakin akan terlampaui jika kita semua kompak sebagaimana kita melakukan penanganan Pandemi Covid-19 dua tahun lalu. Semua negara mengapresiasi atas penanganan Pandemi yang kita lakukan.
“Jangan mau kita dipecah belah. Meskipun nanti ada Pemilu tahun 2024, bersainglah secara sehat dan persatuan itu harus tetap dijaga,” pungkasnya.
Dikatakan Luhut, gerakan BBI itu juga dilakukan melalui program belanja online Harbolnas. Pada setiap market place atau e-commer, produk lokal saat ini perlahan sudah mulai banyak diminati oleh masyarakat dibandingkan produk impor. Itu artinya, masyarakat kita sudah mulai menyadari terhadap prgram BBI yang kita gaungkan.
“Dari tahun 2018 – 2020, jumlah penjualan barang produk lokal di e-commer mencapai Rp10 triliun atau sekitar 80 persen dari jumlah pembeli itu tertarik kepada produk lokal,” ucapnya.
Sementara itu, terhadap gerakan BBWI, Luhut menargetkan pada tahun 2023 ini mencapai 1,4 Miliar perjalanan wisata nusantara. Target itu merupakan dua kali lipat dari tahun sebelumnya, dengan target pendapatan mencapai Rp3.281 Triliun atau 18 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Target itu cukup besar. Makanya Pemda harus menggencarkan sosialisasi dan membuat travel map yang baik agar menarik para wisatawan. Terlebih adanya tol Serang-Panimbang yang ditargetkan selesai awal tahun 2024 nanti, itu akan memudahkan untuk berwisata ke Tanjung Lesung dan sekitarnya,” ujarnya.
Terhadap pengembangan pariwisata ini, Luhut menekankan soal kebersihan yang harus benar-benar diperhatikan, dan juga pengolahan sampahnya. Saat ini, lanjut Luhut, pemerintah sudah menerapkan system Refuse Derived Fuel atau RDF dalam pengelolaan sampah. Dengan sistem ini dapat mengurangi timbunan sampah, dalam berbagai skala, sejalan dengan upaya 3R (Reduce, Reuse Recycle). Sampahnya pun akan diolah dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan menyediakan energi bersih bagi masyarakat.
“Sudah ada 52 sport wisata yang akan dibangun. Dan Banten ini akan menjadi salah satunya. Makanya nanti saya titip untuk merawatnya. Dengan RDF ini, nantinya dalam sehari bisa mengolah sampah sampai 500 ton,” pungkasnya.
Sementara, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, Pemprov Banten pada tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp4,7 triliun yang digunakan untuk belanja e-katalog dengan mengutamakan Produk Dalam Negeri (PDN) sebagai salah satu bentuk dukungan daerah terhadap gerakan BBI/BBWI tahun 2023.
Digitalisasi UMKM, menurut Al, selain berhasil meningkatkan akses keuangan. Ia mencatat peningkatan penjualan dari UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital itu mencapai 142 persen, terjadi peningkatan dibanding tahun 2021 sebesar Rp7,48 miliar pada penyelenggaraan serangkaian kegiatan expo karya kreatif Banten 2022.
“Provinsi Banten juga memiliki berbagai produk unggulan yang banyak diminati pasar luar negeri dengan program UMKM go export. Kita terus dorong peningkatannya melalui kegiatan business matching, capacity building, pembiayaan dan transaksi ekspor serta pameran ke luar negeri,” ungkap Al Muktabar.
Beberapa produk lokal yang sudah berhasil menembus pasar internasional itu di antaranya, kerajian eceng gondok, jam tangan kayu, home decor tenun baduy, batik Banten, camilan kopi/coklat, serta sambal dengan tujuan ke negara Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan beberapa negara eropa lainnya.
Diakui Al, pengembangan UMKM itu tidak hanya berhasil meningkatakan ekonomi masyarakat, tetapi juga telah berhasil mendukung program pengendalian inflasi melalui pengembangan klaster pangan yang sejalan dengan spirit Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Daerah (GNPIP).
“Inflasi Banten tahun 2022 sebesar 4,56 persen atau menjadi top 5 provinsi dengan inflasi terendah secara nasional,” ucapnya.
Dari sisi pariwisata, sebagai provinsi yang secara geografis dekat dengan ibukota negara, Banten memiliki berbagai potensi wisata, baik untuk wisata alam, wisata religi, wisata buatan, maupun desa wisata.
Dari sisi wisata alam, Banten memiliki lebih 344 jenis wisata alam, baik pantai seperti pantai anyer, carita dan tanjung lesung, gunung seperti gunung karang dan pulosari. Serta wisata alam lainnya seperti kawasan ujung kulon dan berbagai jenis air terjun yang menarik.
“Kemudian dari sisi wisata religi, Provinsi Banten juga memiliki wisata religi unggulan seperti Masjid Agung Banten yang menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia dan sarat akan nilai-nilai sejarah,” tandasnya.
Banten juga dikenal sejak lama memiliki desa wisata unggulan, seperti dua di antaranya desa wisata sukarame yang berada di Kabupaten Pandeglang dan desa saba budaya Baduy di Kabupaten Lebak.
“Sebagai pendukung pariwisata, kami bersama bank indonesia provinsi banten berusaha untuk terus saling mensinkroisasi program kerja pengembangan wisata, termasuk terhadap umkm yang menjadi entitas pelaku 12 ekonomi pendukung pariwisata yang strategis untuk diperhatikan,” pungkasnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post