SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Program vaksinasi lumpy skin disease (LSD) pada ternak sapi di Kabupaten Tangerang dimulai. Virus LSD yang menyebabkan kulit hewan ternak terluka seperti bentol-bentol mulai mewabah di Kabupaten Tangerang dengan ditemukannya 10 ekor sapi yang positif LSD.
Kick off vaksinasi LSD dibuka oleh Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar di Kantor UPT Pertanian Curug, Jumat (17/2). Kegiatan itu dibarengi dengan penyerahan bantuan benih pupuk padi dan pupuk kepada petani yang lahannya puso atau gagal panen.
Bupati Zaki mengatakan acara tersebut merupakan komitmen nyata pemerintah kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya masyarakat desa yang terkena dampak puso (gagal panen) dan antisipasi penyakit LSD.
“Ini kami lakukan, semata-mata menyadari bahwa sektor pertanian yang berkelanjutan dan peternakan merupakan hal mendasar yang harus dilakukan. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha, juga untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan,” jelas Bupati Zaki.
Bupati menambahkan bantuan benih padi dan bantuan ternak sapi berasal dari Dinas Pertanian Provinsi Banten dan juga UPTD Produksi Benih Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang. Demikian juga dengan vaksinasi LSD. Dia berharap membantu meringankan beban petani dan peternak di Kabupaten Tangerang.
“Saya ucapkan terima kasih kepada unsur yang terlibat dalam penyerahan bantuan ini. Semoga nantinya makin banyak para stakeholder lainnya juga mengikuti hal serupa, lebih peduli terhadap para petani dan para peternak kita di Kabupaten Tangerang,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang telah menemukan 10 hewan ternak di daerah itu diduga terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit dengan gejala terdapat benjolan pada kulit.
“Dari hasil monitoring pertama terhadap hewan ternak ini dengan pemeriksaan sembilan sample, ditemukan ada dua ekor hewan positif,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner DKPP Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi.
Ia menjelaskan, kasus LSD itu diketahui pada akhir Desember 2022 lalu. Dari hewan potong yang terjangkit tersebut datang dari luar wilayah Kabupaten Tangerang dan saat ini sudah dilakukan isolasi terhadap ternak tersebut serta diberi antibiotik.
“Jadi hewan ternak sapi ini berasal dari Boyolali ada 11 ekor, dan diturunkan di wilayah Cileles, Tigaraksa sebanyak lima ekor sisanya di wilayah lain. Dan itu jadi penyebab adanya penyakit hewan di Tangerang,” katanya. (alfian)
Diskusi tentang ini post