SATELITNEWS.COM, SERANG–Tahun 2023, Pemprov Banten berencana akan membangun rest area KM 97A di sekitar Tol Merak, di Kota Cilegon. Rest area itu dianggap sangat penting, karena akan dapat mengurai penumpukkan kendaraan, terutama pada saat libur panjang seperti, mudik Lebaran, Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam APBD tahun 2023, Pemprov Banten sudah mengalokasikan angaran sekitar Rp71,4 Miliar untuk proyek strategis tersebut. Besaran anggaran yang melekat di Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) Provinsi Banten itu, sebagian besar diperuntukkan pembelian lahan yang mencapai Rp57,251 Miliar.
Kemudian untuk penunjang rest area seperti, untuk belanja barang dan jasa Rp1,148 Miliar, belanja modal gedung dan bangunan Rp300 Juta, serta pemeliharaan dan perawat.
Meskipun sudah dianggarkan, namun ada beberapa kendala teknis yang membuat proyek tersebut sepertinya tidak akan bisa dilakukan pada tahun 2023. Kendala itu seperti, adanya tikungan yang dekat dengan rest area tersebut. Kemudian, jaraknya juga dekat dengan exit tol Merak yang hanya sekitar 2 KM.
“Secara teknis itu bisa diantisipasi oleh pihak pengelola jalan Tol Tangerang-Merak,” kata Pj Sekda Banten M. Tranggono, seusai mengikuti rapat persiapan mudik lebaran, di Pendopo Gubernur, KP3B, Kota Serang, Senin (20/2/2023).
Namun lanjutnya, ada kendala lainnya yang mungkin membutuhkan tambahan biaya yang lebih besar lagi, yakni lokasi rest area itu rawan akan banjir. Sehingga, kalau dilakukan pembangunan di lokasi itu, dibutuhkan biaya tambahan untuk penimbunan lahan sekitar 2 meter.
“Itu masalahnya, pasti ada tambahan biaya yang besar,” pungkasnya.
Maka dari itu, menurut Tranggono, dalam rapat koordinasi itu disepakati untuk pembangunan rest area itu tidak bisa diselesaikan di tahun 2023. Meskipun secara prinsipnya, semua sudah siap untuk melakukan pembangunan rest area itu.
“Pemprov sudah siap, ASDP bersama pengelola jalan tol juga sudah siap berkolaborasi dalam pembangunan itu,” tandasnya.
Mengingat waktu mudik lebaran semakin dekat, Tranggono mengaku, Pemprov Banten akan mempersiapkan dalam jangka pendeknya guna mengurai penumpukkan penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak.
Beberapa hal yang sudah dikoordinasikan yakni, belajar dari libur lebaran tahun lalu yang akan menjadi acuan, dalam menghadapi kondisi serupa.
“Kita akan mengatur alur lalu lintas, seperti untuk angkutan logistik kita akan memanfaatkan Pelabuhan Ciwandan. Sedangkan untuk Pelabuhan Merak, khusus untuk angkutan penumpang,” ujarnya.
Selanjutnya, akan diterapkan juga sistem delay di exit tol Merak, untuk mengurangi tingkat kepadatan kendaraan di dalam area Pelabuhan. Serta penggunaan Rest Area Kilometer 68A Bogeg dan Rest Area Kilometer 43A Balaraja, untuk buffer sekaligus lokasi penjualan tiket kapal online untuk kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera.
“Termasuk nanti juga ada pengaturan contraflow, yang dilakukan oleh Kepolisian,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Barhum mengungkapkan, pembangunan rest area itu sangat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat secara luas. Karena, keberadaannya akan mengatasi kemacetan dan menampung kendaraan yang sangat banyak.
“Terlebih ketika musim mudik, banyak maayarakat dari berbagai daerah yang akan ke Sumatera menyeberang melalui Pelabuhan Merak. Di hari-hari besar tersebut, selalu banyak kendaraan, dan menimbulkan kemacetan,” ujarnya.
Dampak positif lainnya lanjut Barhum yakni, pembangunan rest area Merak, akan menimbulkan efek domino positif. “Ekonomi masyarakat sekitar tumbuh, nantinya Pemprov Banten juga akan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi,” ungkapnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post