SATELITNEWS.COM, SERANG – Proyek pelebaran jalan tol ruas Cikande-Serang Timur, dikeluhkan warga.
Pasalnya, di atas terowongan itu menutup akses utama mobilitas warga setempat. Walhasil, warga setempat harus memutar jauh karena aksesnya ditutup.
Warga menilai, pelaksana proyek kurang membuat perencanaan matang saat akan melaksanakan proyek pelebaran jalan tol tersebut. Akibatnya, warga sekitar yang terkena dampak buruknya.
Sukirman, Ketua RT 13, RW 04, Perum Puri Tambak Gemilang, Desa Ciagel, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, mengeluhkan tentang proyek pelebaran jalan tol tersebut.
Dia mengatakan, pelaksana proyek pelebaran jalan tol telah menutup terowongan sebagai akses jalan utama yang biasanya dilewati oleh masyarakat. Sebab di lokasi tersebut, sedang dilakukan pekerjaan pelebaran tol.
“Akibatnya, masyarakat yang ingin melintasi jalan nasional Serang-Tangerang harus memutar jauh,” kata Sukirman, Senin (20/2/2023).
Jalan alternatif yang disiapkan oleh pelaksana proyek, juga kondisinya kurang memadai, karena jalannya rusak dan licin.
Dengan kondisi tersebut, banyak warga yang terpeleset saat melintasi jalan alternatif ini karena saat turun hujan jalan tersebut sangat licin.
“Kami cuma berharap jalan alternatif yang disiapkan diperbagus agar tidak menyulitkan masyarakat saat hendak beraktivitas,” tandasnya.
Menanggapi keluhan warga itu, anggota DPRD Provinsi Banten dapil Kabupaten Serang, Gembong R Sumedi, menyayangkan pelaksana proyek yang harus menutup terowongan sebagai akses jalan utama masyarakat sekitar.
Gembong pun sependapat dengan masyarakat, bahwa jalan alternatif yang disediakan pelaksana proyek seharusnya dibuat dengan baik, sehingga nyaman digunakan, bukan malah membahayakan.
“Sehingga jalan alternatif tersebut tidak menyusahkan dan membahayakan masyarakat yang melintas,” ungkap Gembong.
Kepala Departemen Manajemen CSR dan Humas ASTRA Tol Tangerang-Merak (Tamer), Uswatun Hasanah mengatakan, dia belum bisa memberikan keterangan kepada wartawan terkait keluhan masyarakat tersebut. Karena, sedang menanyakan masalah ini ke tim project.
Meski demikian, dia meyakini sebelum pelaksanaan pembangunan, tim project biasanya sudah berkoordinasi dengan stakeholder agar selama proses pembangunan tidak merugikan masyarakat.
“Biasanya segala risikonya sudah diantisipasi,” imbuhnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post