SATELITNEWS.COM, LEBAK—Balita bernisial A (3) yang ayahnya membacok ibunya butuh pendampingan dalam menjalani hidup sehari-hari. Hal ini lantaran sang ibu ST (36), masih mendapat perawatan intensif di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, akibat luka bacokan di sekujur tubuhnya yang dilakukan oleh DK (54). Polisi yang menangani kasus tersebut, tidak hanya menangkap lelaku tapi juga memberikan pendampingan psikologi dan memberikan bantuan logistik.
Kasat Reskrim Polres Lebak, Iptu Andi Kurniady Eka Setyabudi mengatakan, pendampingan psikologi yang dilakukan tim unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lebak, sebagai bentuk peduli. Mengingat, balita berusia 3 tahun kini harus menjalani hidup dengan neneknya pasca ibu kandungnya mendapat insiden kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berupa bacokan di sekujur tubuhnya yang dilakukan oleh suaminya sendiri DK.
“Ya tim dari PPA memberikan pendampingan kepada anak korban (pembacokan istri oleh suami-red),”kata Andi Kurniady Eka Setyabudi, Kamis, (02/03/2023). Berapa lama waktu pendampingan psikologi terhadap anak korban, Andi mengaku, pendampingan akan dilakukan selama dua pekan ke depan. Selain pendampingan, menurut Andi, Polres Lebak juga memberikan bantuan logistik. “Jadi selain memberikan pendampingan psikologi, bantuan logistik untuk keluarganya juga termasuk untuk anak korban, kita serahkan,”kata dia.
Terkait kondisi ST, yang kini harus mendapat perawatan intensif di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, kata Andi kondisinya sudah siuman namun harus menjalani perawatan yang serius. Karena, luka bacokan yang dialami perempuan yang mengarungi rumah tangga bersama DK lima tahun itu cukup serius. “Kondisinya perlahan membaik, tetap harus mendapat perawatan intensif. 16 luka sabetan sebilah golok itu cukup parah,”tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, ST (36) korban pembacokan yang kini harus mendapat peratawan intensif di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, akibat 16 luka bacokan di sekujur tubuh oleh suaminya sendiri DK (54). Wakapolres Lebak, Komisaris Polisi (Kompol) Arya F Kurniawan membeberkan aksi pembacokan yang dilakukan pelaku DK yang tak lain adalah suami dari korban ST. Pelaku DK yang tega menebaskan sebilah golok ke tubuh istrinya tersebut bermula gagara seekor kucing Anggora yang tidak tidak dikasih oleh korban kepada anak kandung DK. (mulyana)
Diskusi tentang ini post