SATELITNEWS.COM, JAKARTA–Depo BBM Plumpang di Koja, Jakarta Utara, meledak Jumat (3/3) malam. Ledakan menimbulkan korban luka dan jiwa. Pertamina selaku pemilik depo BBM tersebut memastikan akan bertanggung jawab.
Ledakan Depo Plumpang terjadi sekitar pukul 20.00 Wib. Ledakan yang memekakkan telinga itu terdengar hingga radius 10 kilometer. Banyak rumah hingga warga ikut tersambar api.
Dari sejumlah video yang beredar, peristiwa itu bermula dari kobaran api di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina. Tak lama kemudian, tampak seperti petir menyambar lalu memantik ledakan dan kobaran api menjadi kian membesar.
Sontak warga di pemukiman sekitar depo BBM tersebut panik dan berhamburan keluar rumah, menyelamatkan diri. Mereka berlari melewati gang-gang kecil sambil berteriak histeris, berupaya menjauh dari titik api. Selain berlari ada juga yang naik motor.
Tapi tidak semuanya selamat. Sebab diperkirakan ada ratusan rumah terbakar di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012 RW 009, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakut.
Hingga pukul 00.00 WIB, sudah 17 warga yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Mereka dievakuasi dari lokasi menggunakan kantong mayat. Selain itu, banyak juga warga mengalami luka bakar. Tercatat ada 50 warga yang luka bakar.
“Data terakhir 15 meninggal dunia dua anak-anak. Ditemukan sudah meninggal (bukan luka),” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Utara, Rahmat Kristianto, tadi malam.
Sementara untuk yang luka bakar langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, diantaranya RSUD Koja hingga RS Mulyasari. Kondisi korban cukup mengkhawatirkan. Sebagian besar kulitnya hangus hingga melepuh.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 45 unit armada pemadam kebakaran (Damkar) serta 225 personel untuk melokalisir api. Api pun berhasil dipadamkan sebelum berganti hari.
VP Corporate Communications Pertamina Fadjar Djoko Santoso memastikan, Pertamina akan menanggung semua biaya pengobatan para korban. Begitu juga jika ada warga sekitar yang terdampak akibat kebakaran ini.
“Iya, Pertamina pasti akan menanggung semuanya,” kata Fadjar, tadi malam.
Untuk jumlah korban, hingga saat ini, Pertamina belum mendapatkan data berapa orang mengalami luka atau menjadi korban. “Masih simpang siur, jadi belum pasti,” ujarnya.
Ditegaskan Fadjar, saat ini Pertamina bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan petugas lainnya fokus mengevakuasi pekerja dan warga sekitar di Integrated Terminal Jakarta tersebut.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam proses investigasi. (rm)
Diskusi tentang ini post