SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang akan memberikan pinjaman kepada penggilingan produsen beras Jawara Serang (Jaseng) yang ada di wilayahnya. Hal itu dilakukan, untuk mendukung permodalan penggilingan agar bisa membeli gabah petani, yang kini sedang memasuki masa panen raya.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, jika tidak dibantu permodalan dikhawatirkan padi petani akan dijual ke wilayah lain seperti Karawang.
Sebab saat ini, sepanjang Pontang sampai Kramatwatu yang melalui akses Kasemen, banyak ditemui truk asal Karawang yang sudah menunggu panen petani. Menurutnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah juga memberikan peluang kepada penggilingan padi, untuk bisa diberikan modal pinjaman. Pinjaman modal itu dimaksudkan, agar penggilingan bisa membeli gabah panen petani.
Gabah tersebut dibeli agar bisa menjadi stok pangan Kabupaten Serang. “Cuma bagaimana mekanisme dan berapa jumlahnya, sesuai aturan yang berlaku. Tujuannya, agar panen gabah petani tidak lari keluar,” kata Zaldi, saat ditemui di kantornya, Selasa (5/5).
Katanya, jumlah penggilingan modern di Kabupaten Serang saat ini totalnya ada 10 unit. Semua penggilingan modern tersebut, secara umum bekerjasama dengan penggilingan padi kecil. Untuk mekanisme pinjaman, penggilingan harus mengajukan pinjaman kepada Bupati Serang sebagai ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Serang.
“Dari sana, akan ada arahan bagaimana prosedur dan berapa nilai yang akan diberikan,” tambahnya.
Menurutnya, untuk penggilingan padi berskala besar sebenarnya dari pihak perbankan atau BRI siap untuk mengucurkan pinjaman, senilai Rp 1 Miliar. Namun dengan kondisi panen saat ini, para penggilingan membutuhkan dana diatas Rp 1 Miliar, agar bisa mengepul gabah panen petani.
“Jadi enggak sekaligus, beli Rp 1 Miliar di jual lagi, terus beli lagi. Jadi diputar,” tandasnya.
Saat ini surat pengajuan pinjaman dari para penggilingan padi tersebut, sudah masuk ke Bupati. Berdasarkan surat tembusan kepada Kepala Distan, pengajuan dari penggilingan diangka Rp 5 Miliar. “Tapi itu kan nanti diputar lagi. Semua penggilingan produsen Jaseng. Dana pinjamannya bersumber dari hasil refocusing anggaran,” pungkasnya.
Disinggung soal kapan penggilingan itu harus mengembalikan pinjamannya ke Pemda, ia mengaku belum memahami secara detail. Namun yang pasti ditargetkan pada Juli, setelah semua panen selesai dana bisa dikembalikan.
“Apakah ada bunga atau tidak, karena ini bukan perbankan, jadi enggak tahu. Kalau enggak salah, dengan KPPBM (kerjasama penyalurannya),” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post