SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar-pasar tradisional di Kota Tangerang melonjak hingga Rp 80 ribu/Kilogram. Kenaikan itu mulai terpantau sejak satu minggu terakhir. Faktor cuaca, menjadi salah satu penyebab naiknya harga cabai.
Lila, salah seorang pedagang sayur di Pasar Anyar Kota Tangerang mengaku kenaikan sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Cabai rawit setan mengalami kenaikan beragam, mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu/Kg.
“Harga cabai rawit merah setan Rp 70 ribu/Kilogram. Udah naik tiga harian, sebelumnya Rp 60 ribu. Biasanya bisa sampe cepek (cabe rawit merah setan), atau paling enggak Rp 80 ribu,” ujarnya saat ditemui, Rabu (08/03/2023).
Taufik, pedagang lainnya mengungkapkan, akibat melonjaknya harga cabai tersebut dia mengatakan banyak pembeli mengurangi jumlah pembelian ke pedagang. “Kenaikan harga cabai ini sih ada plus minusnya ya, kekurangannya itu mereka mengurangi pembelian, jadi misalnya pelanggan yang biasanya beli cabai 1 Kg, dikurangi cuma setengah Kilogram saja,” tuturnya.
“Untuk hal positifnya, pelanggan yang datang langsung belanja cabai ke pasar bertambah agak banyak, karena kalau harga cabai mahal seperti sekarang ini, pedagang sayur di pemukiman warga itu enggak berani dan masyatarakat belanjanya jadi langsung ke pasar,” ungkapnya.
Ia memperkirakan, biasanya harga-harga bahan pokok pangan akan terus meningkat ke depan hingga menjelang bulan Ramadan sampai Hari Raya Idul Fitri 2023 mendatang. “Biasanya menjelang hari Lebaran nanti, harga-harga sembaki pasti makin naik, untuk cabai rawit setan dulu pernah harganya sampai Rp 150 ribu per Kilogram,” jelasnya.
Hal serupa juga dirasakan Sumarni (43) pedagang di Pasar tradisional Cibodas ini juga mengaku sejumlah bahan pangan pun berangsur naik. “Cabai rawit merah mencapai Rp 80.000 per Kilogram (kg), sebelumnya Rp 50 ribu. Kemudian untuk bawang merah sebelumnya hanya 25 ribu per Kg naik menjadi sekitar Rp 40.000 per Kg,” katanya.
Sementara, Direktur Utama Perumda Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati menyebut hingga saat ini harga komoditi di pasaran masih relatif normal secara keseluruhan. Namun, dirinya tidak menampik adanya sejumlah kenaikan.
“Misalnya seperti beras, harganya itu naik dari 12 ribu jadi 13 ribu yang IR 1, yang IR 2 dari 11 ribu jadi 12 ribu. Beras sudah naik dari Februari lalu. Kalau cabai memang sudah naik mulai dari 50 ribu, 60 ribu, 70 ribu, sampai hari ini sudah 80 ribu harganya,” ungkapnya.
“Kecenderungannya, menjelang Ramadan naik. Saya lihat kecenderungan naik itu baru cabai harganya naik dari Rp 60 ribu, ke Rp 70 ribu, sekarang Rp 80 ribu. Itu durasi baru-baru ini karena gagal panen. Faktornya hujan. Nanti, kalau kemarau itu harganya bisa turun sampai Rp 50 ribu,” imbuhnya.
Tetapi, kata Titien, pihaknya telah mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok dengan memaksimalkan armada Si Jampang yang siap berkeliling di berbagai wilayah di Kota Tangerang.
“Baik langsung ke masyarakat maupun ada permintaan masyarakat, untuk menekan kenaikan harga bahan pokok pangan ini. Nah kalau kenaikan menjelang puasa dan Lebaran ini, jadi harga sudah mulai naik karena jelang hari raya,” katanya.
Biasanya, tambah dia, saat permintaan meningkat, harga di pasaran pun akan beranjak naik. Terlebih, ketersediaan stok terbatas karena beberapa faktor. “Biasanya itu gula, terigu, telur, daging, ayam, bawang merah, bawang putih dan cabai. Biasanya bisa kalau momen hari raya ini, harganya itu naik terus dan cukup signifikan. Contohnya telur, mulai dari Rp 26 ribu, naik Rp 27 ribu, paling tingginya bisa seharga Rp 35 ribu. Begitu juga dengan harga daging ayam, harga paling tingginya bisa sampai Rp 45 ribu kalau udah mau menjelang Lebaran,” paparnya.
Titien mengimbau agar masyarakat jangan panik dengan kenaikan harga menjelang Ramadan. Kata dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan memastikan ketersediaan stok aman. “Kita tetap melakukan pengawasan, terus-menerus memantau. Sama-sama merapatkan apakah perlu OP (operasi pasar) atau bagaimana. Seharusnya kita tidak perlu khawatir, karena inflasi kita paling rendah dibandingkan kota-kota lain,” jelasnya. (mg03)
Diskusi tentang ini post