SATELITNEWS.COM, CILEGON– Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mendorong agar Pelabuhan Merak, Kota Cilegon bisa dijadikan sebagai pusat maritim dunia. Hal itu bisa dilakukan mengingat kondisi dan posisi Selat Sunda yang sangat strategis sebagai jalur perdagangan internasional.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Lemhanas Andi Wijayanto saat melakukan kunjungan ke PT Dover Chemical, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, bersama Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Jum’at (10/3/2023). Kunjungan tersebut disambut langsung oleh presiden direktur PT Dover Chemical Halimina bersama jajaran direksi.
Gubernur Lemhanas Andi Wijayanto mengungkapkan, saat ini kapal-kapal besar yang membawa barang-barang ekspor itu transitnya di Singapura. Negara kecil yang pendapatannya tertumpu pada aktivitas pelabuhan. Dari situ, kemudian barang-barang itu disebar ke Malaysia, Indonesia dan negara lainnya.
“Seharusnya itu bisa diambil alih oleh Indonesia sebagai negara yang sangat besar dengan potensi dan letak geografis yang cukup mendukung. Salah satunya nanti melalui jalur di Selat Sunda ini,” katanya.
Selain itu, sebagai pusat maritim dunia, jalur Selat Sunda juga kita jadikan sebagai pusat perdagangan dunia. Kapal-kapal dari Asia Afrika, India dan sebagainya mereka akan transit pelabuhan Merak. Itu lebih efesien karena mereka tidak harus berbelok untuk menuju ke pelabuhan Singapura.
“Jadi ini peluangnya sangat besar. Kita akan buat one stop service sehingga memudahkan kapal-kapal yang akan masuk, baik itu kapal barang ataupun yang hanya akan transit,” katanya.
Andi menambahkan, usulan ini bisa dijadikan sebagai Program Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Banten, asalkan ada usulan dari Pemprov Banten ke Presiden, sehingga nanti dalam pelaksanaannya terus berkelanjutan.
“Lemhanas sendiri siap memfasilitasi dalam hal kajian-kajiannya,” imbuhnya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyambut baik usulan itu, dan dalam waktu dekat dirinya akan mempersiapkan proses administrasinya. Dikatakan Al, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, Pemprov Banten saat ini sudah melakukan perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam rangka mendukung peningkatan investasi di daerah.
Maka dari itu, lanjut Al Muktabar, Pemprov Banten sangat mendukung atas inisiasi tersebut. Al Muktabar juga meyakinkan jika usulan itu bisa ditindaklanjuti dengan cepat. “Kalau kemarin-kemarin kita memang terkendala dengan aturan RTRW. Tapi sekarang itu sudah disesuaikan, jadi bisa lebih cepat diimplementasikan,” katanya.
Pelabuhan Merak pertama kali dioperasikan pada tahun 1912 guna menunjang aktivitas perekonomian pemerintah Hindia Belanda kala itu. Posisinya yang sangat strategis karena menghubungkan dua pulau yang besar yakni Jawa dan Sumatera. Pelabuhan ini menunjang kegiatan seperti ekspor dan impor barang dari Indonesia ke luar negeri. Sampai pasca kemerdekaan Indonesia, ekspor impor itu masih terus dilakukan di Pelabuhan Merak.
Dikatakan Al Muktabar, banyak hal kemanfaatan yang akan dirasakan baik bagi Pemprov maupun bagi masyarakat Banten serta pemerintah pusat dari program usulan itu. Oleh karenanya, Pemprov siap memfasilitasi secara teknis pelaksanaannya nanti.
“Kita sedang berupaya merawat investor yang ada agar tetap terjaga dan merasa nyaman di Banten. Berbagai fasilitas kita sudah berikan. Begitu pun kepada para calon investor yang akan masuk, kita berikan berbagai fasilitas dan kemudahan,” ungkapnya.
Presiden Direktur PT Dover Chemical Halimina sangat mendukung terhadap apa yang menjadi inisiasi dari Gubernur Lemhanas tersebut. Menurutnya, pelabuhan Merak sudah siap dijadikan sebagai pusat distribusi dan transit kapal-kapal besar yang membawa barang-barang ekspor impor.
“Saya sudah melakukan pengukuran, kedalaman laut kita ini sudah bisa untuk sandar kapal-kapal besar. Kalaupun perlu diperdalam lagi, saya bersama tim siap membantu untuk itu,” katanya. (mg2)
Diskusi tentang ini post