SATELITNEWS.COM, SETU—Warga Serpong Paradise, Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel mengeluhkan musik di pasar malam yang belakangan ini mengganggu ketenangan. Para warga perumahan tersebut menyampaikan keluhan tersebut kepada Lurah Babakan.
Pengurus Lingkungan Serpong Paradise yang enggan disebutkan namanya menyampaikan pada Senin sampai dengan hari Jumat, Minggu lalu, beberapa warga mengeluhkan suara musik yang dimulai sore hingga pukul 22.00-22.30. Kondisi ini tentu mengganggu jam belajar dan jam istirahat. Atas keadaan itu, warga telah menyampaikan laporan ke Kelurahan Babakan, agar diperoleh solusi terbaik bersama.
“Harapan warga, agar dapat disesuaikan volumenya. Jika bisa, arahkan ke lahan kosong, dan membatasi operasional agar tidak terlalu malam pada hari sekolah atau kerja,” ujarnya.
Lurah Babakan, Teten Hariyanto menjelaskan, pasar malam itu izinnya ada di polsek dan lahan yang digunakan milik swasta. Maka dari itu soal izin sewa menyewa antara paguyuban pasar malam dengan pihak pengembang yang memiliki lahan.
“Lahan yang digunakan pasar malam itu milik pengembang, sehingga mereka ada sewa menyewa juga dengan pengembang. Kami hanya mendapatkan laporan dari RT dan RW soal adanya aktivitas pasar malam jelang Ramadan,” ujarnya Minggu (12/03).
Pihaknya juga telah menindaklanjuti adanya keberatan dari warga perumahan atas musik yang terlalu kencang. Tembusan telah disampaikan kepada Satpol PP dan pihak terkait, agar musik saat malam kalau bisa dikecilkan.
“Masalah sudah disampaikan ke Satpol PP termasuk pengelola. Semuanya sudah dikasih tahu. Idealnya sampai jam 21, jangan terlalu keras,” tambah ia.
Sementara itu, apabila warga perumahan masih keberatan atas keberadaan musik tersebut, sementara pihak kelurahan sudah berupaya. Dirinya meminta agar warga perumahan bisa langsung mendatangi pihak pengelola.
“Warga atau pengurus lingkungan baik RT atau RW perumahan jika bisa langsung ke pengelola lahan,” tandasnya.
Sementara itu, dari informasi yang didapat, Teten menyebut pasar malam bakal berakhir pada 20 Maret mendatang.
“Informasinya seperti itu, namun soal mulainya sejak kapan kami belum mendapatkan informasi,” tandas Teten.
Soal adanya pasar malam, bisa saja pihak pemilik lahan, berupaya agar kondisi saat ini yang belum pulih dari pandemi Covid dapat kembali normal. Maka digelar aktivitas pasar malam.
“Sekali lagi kita sudah mengarahkan supaya tidak berisik. Tentu tujuan daripada itu untuk membangkitkan ekonomi pasca pandemi,” tutupnya. (din/bnn)
Diskusi tentang ini post