SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Everything Everywhere All At Once sukses mendominasi ajang piala Oscar 2023. Film ini meraih 11 nominasi dan berhasil membawa pulang 7 piala.
Ke-7 piala itu termasuk film terbaik, sutradara terbaik aktris terbaik, penyuntingan terbaik, aktor pendukung terbaik, aktris pendukung terbaik, dan skenario asli terbaik.
Pencapaian itu pun kembali masuk dalam rekor The Academy bersama dengan apa yang sempat diraih oleh Slumdog Millionaire pada 2009. Mereka hanya kalah satu piala saja dari film garapan Danny Boyle di mana mereka membawa pulang delapan piala di ajang tersebut.
Meski begitu ada banyak sekali rekor yang tercipta lewat film itu, di mana munculnya bintang-bintang Asia yang akhirnya membawa pulang piala tersebut.
Michelle Yeoh, Ke Huy Quan hingga Daniel Kwan, yang pertama kali mendapatkan nominasi di sana berhasil memenangkannya. Mereka menorehkan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Asia yang terjun di industri tersebut. Seperti yang diucapkan oleh sang produser Jonathan Wang.
“(Piala) ini untuk ayahku yang mana seperti orangtua imigran lainnya, meninggal di usia muda, dan ia sangat bangga denganku bukan hanya karena ini. Tapi karena kita berhasil membuat film ini dengan apa yang dia ajarkan padaku,” ungkapnya.
Film Everything Everywhere All At Once dirilis pada akhir tahun lalu oleh A24 dan berhasil mencetak pendapatan yang mengejutkan yakni 106,3 juta USD di mana mereka hanya menghabiskan biaya produksi sebesar 15 juta USD.
Everything Everywhere All at Once berkisah mengenai seorang pemilik binatu, diperankan oleh Yeoh, yang harus memanfaatkan versi dirinya yang berbeda di beraneka jagat untuk menyelamatkan dunia.
The Daniels (Daniel Kwan dan Daniel Scheinert) sudah merevisi naskah tersebut berkali-kali sebelum syuting, mereka awalnya membuat tokoh utama adalah seorang pria namun semuanya diubah setelah Jackie Chan gagal tampil di sana dan karakter utama pun digantikan Michelle Yeoh.
Setelahnya Michelle Yeoh pun meminta nama karakter wanita pemilik laundry itu diubah karena merasa terlalu mirip dengan namanya. Protes ini pun disambut baik oleh kedua sutradara tersebut hingga akhirnya produksi berjalan dengan cukup lancar.
Proses syuting yang menyenangkan dan rasa ‘kekeluargaan’ yang begitu erat terlihat jelas dari jajaran cast dan kru Everything Everywhere All At Once di tiap ajang penghargaan. Mereka selalu kompak dan menunjukkan dukungan satu sama lain.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Daniel Kwan dalam pidato kemenangannya tersebut. “Satu hal terbaik yang kita bisa lakukan untuk orang lain adalah menjadi tempat singgah untuk orang-orang atas kebrutalan yang terjadi di dunia yang gila ini,” pungkasnya. (san)
Diskusi tentang ini post