SATELITNEWS.COM,PONDOK AREN—Selama bertahun-tahun, warga Kampung Bulak Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan selalu merasa cemas akan kebanjiran setiap kali hujan deras turun. Kini, mereka dapat merasa lebih tenang.
Warga Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini bisa merasa tenang setiap kali hujan deras mengguyur wilayahnya, terutama sejak pembangunan tandon atau kolam retensi air yang dilakukan Pemkot Tangerang Selatan telah selesai dilaksanakan. Bangunan tersebut baru saja diresmikan oleh Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, pada Kamis (16/3).
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyatakan, pembangunan ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi banjir yang tersebar pada sejumlah titik di Tangsel. Tandon atau retensi air di kawasan Kampung Bulak ini memiliki luas mencapai 1.000 meter persegi.
“Yang paling monumental adalah tandon di Kampung Bulak lingkungan Pondok Maharta ini, untuk mengatasi banjir. Daya tampung air mencapai 2.800 kubik. Kedalamannya atau tinggi bibir temboknya setinggi 4 meter Selain itu juga ada tandon di Puri Bintaro Hijau 2. Semuanya menyangkut program pada anggaran tahun anggaran 2022,” ujar Benyamin.
Ia bersyukur, pembangunan yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat. Khususnya terhadap bencana yang selama ini selalu membayangi warga Kampung Bulak.
“Sudah selesai, dan ada kesaksian dari masyarakat bahwa banjir sudah relatif terkendali sehingga masyarakat bisa fokus terhadap kegiatan sosial, ekonomi, budaya, agama, dan seterusnya,” ungkapnya.
Benyamin memastikan, program serupa akan terus dilanjutkan pada tahun ini. Sehingga kelak Tangsel dapat terbebas dari bayang-bayang banjir setiap kali hujan mengguyur.
“2023 ini ada lagi, akan terus kita lakukan penanganan banjir ini. Kalau ada tandon lagi, kita bangun tandon, terus drainase pasti kita revitalisasi lagi, dan lain sebagainya. Termasuk usulan kita kepada provinsi terhadap beberapa sungai yang menjadi kewenangan provinsi untuk menjadi turapnya dan lain sebagainya. Prioritasnya penanganan banjir sampai hari ini,” terangnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga selesai membangun turap kali di Perumahan Puri Bintaro Indah, Jombang, Ciputat. Dengan pembangunan turap ini, ia yakin daerah tersebut tidak lagi dilanda banjir.
“Tadi Pak RW sudah sampaikan kalau sudah hujan deg-degan. Tapi Insya Allah seperti kemarin hujan deras disertai angin tapi kita bisa saksikan di Puri Bintaro Indah ini tidak banjir lagi, dan mudah-mudahan ke depan akan terus seperti ini,” ujarnya, Jumat 3 Maret 2023.
Selain membangun turap, Pemkot Tangerang Selatan juga mengeruk dan melebarkan badan sungai. “Begitu dikeruk isinya bukan tanah, pasir atau lumpur saja. Tetapi ada sandal, ada bekas besi, bantal,” kata Benyamin.
Benyamin menjelaskan pembangunan turap ini menjawab harapan masyarakat yang memberi masukan kepada pemerintah kota. Ia berjanji akan terus menata sungai, baik itu membangun tanggul, turap, dan kegiatan lain yang mendukung penanganan banjir.
“Sepanjang 4 kilometer penataan sungai kita lakukan dan itu akan kita teruskan di titik-titik banjir. Pondok Maharta sudah kita selesaikan di sini juga kita selesaikan,” ucap dia.
Sementara itu Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangsel menyatakan genangan banjir yang belakangan kerap melanda adalah
akibat buruknya gorong-gorong. Rencananya pihaknya akan melakukan pembenahan untuk menanggulangi terjadinya banjir.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Robby Cahyadi menyebut pihaknya akan melakukan perbaikan dalam waktu dekat ini. “Minggu ini mau kami perbaiki,” katanya, Kamis (16/3).
Menurut Robby konstruksi gorong-gorong di lokasi sekitar genangan terlalu kecil dan hanya memiliki diameter dengan ukuran hanya 60 centimeter. “Mau kami ganti jadi ukuran semeter,” sebutnya.
Dia menyebut kecilnya ukuran gorong-gorong mengakibatkan tak mampu menampung debit air ketika curah hujan tinggi. Kondisi ini ditambah lagi dengan prilaku warga sekitar serta pengelola industri kuliner.
“Buang cucian piring langsung ke situ itu bisa menyumbat gorong-gorong,” ujar Robby. (rmn/bnn/gto)
Diskusi tentang ini post