SATELITNEWS.COM,TANGERANG—Barcelona memenangi duel El Clasico melawan Real Madrid di LaLiga. Hasil ini membuat Barcelona semakin jauh meninggalkan rivalnya.
Duel Barcelona vs Madrid digelar di Camp Nou, Senin (20/3/2023) dini hari WIB. Blaugrana menang dengan skor 2-1.
Kemenangan atas Madrid diraih Barcelona secara dramatis. Sempat kebobolan lebih dulu lewat gol bunuh diri Ronald Araujo, Barcelona kemudian bangkit.
Barcelona menyamakan kedudukan lewat gol Seri Roberto. Kemenangan Barcelona kemudian ditentukan oleh Franck Kessie di injury time.
Berkat kemenangan ini, Barcelona kini mengumpulkan 68 poin di puncak klasemen Liga Spanyol. Sementara Madrid ada di urutan kedua dengan 56 poin. Atletico Madrid menyusul di urutan ketiga dengan 51 poin. Posisi keempat ditempati oleh Real Sociedad dengan 48 poin.
Kemenangan 2-1 atas Real Madrid sendiri membuat Barcelona kian dekat dengan gelar juara Liga Spanyol musim ini. Pelatih Xavi Hernandez menyebut kini Blaugrana hanya bisa digagalkan oleh kesalahan mereka sendiri.
Meski masih menyisakan 12 laga, namun jalan Barcelona menuju tangga juara semakin sulit dihentikan. Mereka tampil begitu konsisten dengan meraih 22 kemenangan di liga dan baru kebobolan sembilan gol sejauh ini. “Semua belum pasti, saya belum merasa kami sudah juara, tapi kemenangan ini jelas sebuah langkah besar,” ujar Xavi usai laga, dikutip ESPN.
“Saya senang dengan keunggulan 12 poin di 12 laga sisa, musim tapi belum selesai. Kehilangan gelar LaLiga hanya bisa disebabkan oleh kami sendiri, jadi kami tak boleh berhenti. Kami tak boleh santai, masih ada banyak laga,” jelasnya.
Xavi memuji kemajuan pesat yang ditunjukkan oleh Barcelona musim ini. Usai finis dengan selisih 13 poin dari Madrid musim lalu, mereka kini memimpin hingga 12 poin. Padahal sebelum Piala Dunia 2022, mereka sempat tertinggal tiga poin dari El Real.
“Saya merasa para pemain tak mendapat kredit yang seharusnya atas performa mereka. Kami hanya kehilangan 10 poin di LaLiga musim ini, namun rasanya itu tak banyak dibicarakan. Para pemain sudah tampil luar biasa,” Xavi melanjutkan.
“Lihatlah kemajuan kami. Musim lalu, kami (finis 13 poin) di belakang (Madrid). Kami bahkan tertinggal tiga poin usai kalah di El Clasico pada Oktober lalu. Kami telah melesat 15 poin sejak itu,” jelas Xavi.
Laga El Clasico sendiri diwarnai kontroversi. Hasil akhirnya bisa saja berbeda jika gol Madrid pada menit ke-83 tak dianulir Video Assistant Referee (VAR). Sepakan Marco Asensio membuat mereka unggul 2-1, namun dibatalkan wasit karena dianggap dalam posisi offside.
Yang menjadi perbincangan adalah Asensio dalam posisi offside yang amat tipis, yang membuat Madrid pun ragu apakah ia dalam posisi menjorok. Praktis yang membedakan Asensio dengan Jules Kounde sebagai pemain terakhir Barcelona hanyalah bahu.
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti percaya kemenangan akan jadi milik timnya seandainya gol itu ditetapkan sah oleh wasit dan VAR. “Kami tak layak menelan kekalahan ini, jujur saja. Kami mencoba segalanya, kami bermain baik dan mendapatkan gol di penghujung pertandingan. Pertandingannya kami menangi sampai titik itu,” ujarnya di situs resmi klub.
“Kami sedih, ini menyakitkan, tapi kami bangga dengan performa yang kami tunjukkan. Itu penampilan yang komplet dari menit pertama sampai akhir.”
“Kami tak memenanginya gara-gara offside yang sangat meragukan dan kami pulang ke Madrid dengan keraguan itu masih ada di pikiran kami,” imbuh Ancelotti. (dm)
Diskusi tentang ini post