SATELITNEWS.COM, CIPUTAT—Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangsel diapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel. Karena program tesebut dinilai mampu memberikan nilai positif kepada para pelajar.
Apresiasi itu diungkapkan langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Deden Deni. “Jaksa Masuk
Sekolah betul-betul membantu menekan dan mencegah tawuran sekolah di Tangsel,” ujar Deden.
Deden melanjutkan, sejak awal tahun ajaran baru Dindikbud bersama Kejari Tangsel terus mengantisipasi tindakan tawuran antar pelajar.
“Program Jaksa Masuk Sekolah sejak dulu waktu awal tahun ajaran baru sempat terjadi tawuran di beberapa tempat. Kita sudah antisipasi bekerjasama dengan Kejaksaan. Dan, ini rutin Jaksa Masuk Sekolah tiap hari Senin keliling ke sekolah kaitan dengan hukum termasuk tawuran,” paparnya.
Deden juga menuturkan, keberhasilan pencegahan tawuran pelajar juga harus diimbangi dengan peran orang tua dalam mengawasi anak di malam hari.
“Banyak kejadian tawuran itu di luar jam sekolah, waktu malam hari. Tapi kan sekolah-sekolah juga yang terdampak, ini tidak hanya tanggung jawab sekolah, tapi peran orang tua paling utama membatasi aktivitas anaknya,” ungkapnya.
Sementara, Kasi Intel Kejari Tangsel, Hasbullah mengatakan, melalui program ini para siswa diajak untuk memahami wawasan ikhwal hukum di Tanah Air. Sehingga dengan demikian para pelajar menjadi tak buta hukum, meski masih berusia remaja.
“Iya jadi tahun ini pertama kalinya. Mungkin untuk tahun sebelumnya 2022 program ini antara kami dan Dinas Pendidikan khususnya di Kota Tangerang Selatan sudah berjalan dengan sangat baik sekali, dikarenakan pada waktu itu angka kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak di Kota Tangerang Selatan sangat tinggi sekali. Terutama dalam perkara tawuran,” ujarnya.
Namun dengan kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini, angka kriminalitas khususnya bagi para remaja terbukti dapat ditekan dan semakin turun. “Insya Allah nanti ke depannya bukan lagi menjadi makin turun. Namun tidak ada di Kota Tangerang Selatan terutama perkara mengenai tawuran tersebut,” tuturnya.
Hasbullah menerangkan, melalui program tersebut Kejari Tangsel mengedukasi para pelajar terkait keberadaan dan kewenangan institusi Kejaksaan. Terutama dalam upaya penegakkan hukum di suatu wilayah.
“Agar anak-anak di sini mengetahui bahwa ada lembaga Kejaksaan dalam penegakkan hukum itu. Jadi kami juga di sini menghimpun anak-anak yang mempunyai cita-cita baik khususnya menjadi seorang jaksa yang berintegritas itu seperti apa,” pungkasnya. (dra/bnn)
Diskusi tentang ini post