SATELITNEWS.COM, SERANG – Setiap kali melakukan pengujian bahan makanan pada saat bulan Ramadhan, BPOM Serang masih saja menemukan produsen makanan yang mencampurkan zat kimia berbahaya seperti formalin, pewarna tekstil dan zat berbahaya lainnya.
Zat-zat di atas jika dikonsumsi secara terus menerus, maka efek jangka panjangnya akan mempengaruhi fungsi ginjal, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian.
Ketua Tim Pengujian BBPOM di Serang, Hening Setyawati, saat melakukan pengetesan bahan makanan di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Kamis (30/3/2023) mengatakan, pihaknya akan memberikan tindakan kepada para produsen makanan yang nakal itu.
Pasalnya, bahan-bahan makanan yang ia temukan mengandung zat-zat di atas ditemukan pada jenis makanan yang hampir sama setiap kali BPOM beroperasi.
“Kita akan lakukan tindakan,” katanya.
Kemudian, terhadap para pedagangnya yang ditemukan menjajakan bahan makanan berbahaya itu, BPOM memberikan edukasi dan menghimbau kepada meraka agar tidak kembali mengambil barang itu dari produsen yang sama.
“Termasuk kepada masyarakat, agar benar-benar berhati-hati dalam berbelanja. Sebelum membeli, pastikan terlebih dahulu dilihat dan diperhatikan, jika mengandung warga coklat yang mencolok kemudian bau, itu bisa dihindari karena terindikasi mengandung zat berbahaya itu,” pungkasnya.
“Kalau untuk barang dalam kemasan, hendaknya melihat takaran gizi dan tanggal kadaluarsanya,” sambungnya.
Selama bulan Ramadhan ini, lanjut Hening, pihaknya menjadwalkan 18 titik di tujuh daerah minus Kabupaten Tangerang. Saat ini sudah 6 titik yang kita lakukan pengujian dengan jumlah 160 sempel dengan 153 Memenuhi Syarat (MS).
“Di pasar Rau ini sendiri kita sudah mengambil sebanyak 33 sempel bahan makanan, dengan hasil 4 sempel yang Tidak Memenuhi Persyaratan (TMS), diantaranya cumi asin dan mie kuning yang diduga mengandung formalin, serta dua jenis kerupuk merah yang mengandung pewarna tekstil,” ujarnya lagi.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menambahkan, pihaknya bersama BPOM melakukan pengecekan, ada beberapa sampling yang dilakukan untuk keamanan pangan, ada beberapa yang ditemukan mengandung zat-zat tertentu.
Dari hasil tersebut, kata Al Muktabar, Pemprov Banten bersama BPOM Serang akan memberikan edukasi kepada masyarakat dan penjual untuk dapat memerhatikan beberapa hal sebelum membeli bahan makanan.
“Kita akan mengambil langkah untuk mengedukasi dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa dalam membeli bahan makan yang kelihatan mengandung bahan yang berbahaya untuk dapat di ketahui baik masyarakat, penjualnya dan juga pembuatnya,” katanya.
Dijelaskannya, hal itu penting dilakukan dan membutuhkan kesadaran serta perhatian semua pihak untuk dapat bersama-sama menjaga kesehatan.
“Kita akan melakukan edukasi dan BPOM juga akan menindaklanjuti hasil dari yang di sampling itu dalam rangka kita memastikan masyarakat dapat mengonsumsi bahan pangan yang sehat,” imbuhnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post