SATELITNEWS.COM, PASAR KEMIS – Meski memasuki Bulan Suci Ramadhan 1444 H/2023 M, Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah Pasar Kemis tepatnya di Jalan Putera Utama kawasan industri, Desa Pasar Kemis, tetap beroperasi berburu lelaki hidung belang.
Tidak hanya perempuan, para PSK juga banyak terdiri dari kalangan waria, yang terpaksa menjalani pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Salah satu waria yang bernama Lili mengaku terpaksa menjual diri hanya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Lili mengaku terpaksa menjalani profesinya tersebut, karena tidak ada pilihan lain kecuali menjadi PSK. Pasalnya, mencari pekerjaan saat ini terbilang cukup sulit.
“Susah cari kerjaan, sebenarnya di lokasi ini juga sering diusir, tapi ya mau gimana lagi saya kan nyari makannya di sini,” kata Lili kepada Satelit News, Rabu (29/3) malam.
Lili menjabarkan, untuk mendapatkan jasa service dari dirinya, dia memasang bandrol seharga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Namun, apabila kondisi sedang sepi pelanggan, dirinya memasang tarif seikhlaskan asalkan dibayar.
“Untuk tempat melepas birahinya, bisa disemak-semak atau bangunan warung semi permanen di kawasan industri tersebut. Atau bisa dikontrakan saya,” jelasnya.
Berbeda dengan Lili, salah satu PSK lainnya yang merupakan wanita tulen bernama Bunga (samaran) mengaku, memiliki tarif yang berbeda yaitu Rp 250 hingga Rp 350. Sementara untuk tempat, Bunga lebih memilih dikosan pribadinya atau cekin di sebuah hotel.
“Sudah lumayan lama saya mangkal disini. Ya bisa di kontrakan saya atau si pelanggan punya tempat, seperti sewa hotel,” katanya. (alfian)
Diskusi tentang ini post