SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Dito Ariotedjo sudah resmi menjalankan tugasnya sebagai pada Menpora RI, pada Selasa (4/4/2023). Ia pun ditunggu tugas berat dari mulai urusan SEA Games hingga persoalan sepakbola.
Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah FIFA mengumumkannya pada pekan lalu. Sementara Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ini akan menuju Eropa untuk bertemu FIFA.
Keberangkatan Erick menindaklanjuti kemungkinan sanksi yang diterima Indonesia, usai FIFA mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia pada 28 Maret lalu. Menpora Dito Ariotedjo, menjelaskan kalau dirinya akan selalu mendukung Ketum PSSI untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
“Untuk sepakbola pasti kami akan mendorong Ketum PSSI (Erick Thohir). Apa yang sudah dicanangkan programnya, kita akan mendukung,” ujar Dito di Wisma Kemenpora saat ditanya awak media terkait tanggapannya soal sepakbola yang sedang bermasalah.
“Saat ini Ketum PSSI sedang dalam perjalanan menuju FIFA, jadi kita akan menunggu hasilnya. Apapun keputusannya kita akan menunggu. Kami yakin di kepemimpinan Erick Thohir, pasti transformasi bola bisa tercapai,” dia menambahkan.
Menpora berusia 32 tahun itu kemudian ditanyakan terkait kemungkinan Indonesia mengambil peran menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, menyusul Peru yang mundur karena pemerintahnya fokus ke pemulihan bencana. “Itu nanti lebih baik menunggu pertemuan Erick Thohir dengan FIFA,” kata politikus Golkar tersebut.
Sementara itu, menyoal persiapan SEA Games, Dito yang pernah menjadi Chef de Mission Youth Olympic Games 2018 ini kembali mempertegas pihaknya akan berfokus pada kepastian jumlah kontingen multievent dua tahunan ini pada pekan ini. “Jumlah kontingen akan kita tentukan di pekan ini, InsyaAllah. Jadi tunggu tanggal mainnya. Saya baru duduk resmi hari ini, jadi mohon sedikit waktu untuk kita memastikan persiapan yang baik dan komprehensif.,” ucap Dito.
Sementara itu, Ketum PSSI Erick Thohir ke Eropa untuk bertemu dengan FIFA. Ia akan hendak bernegosiasi terkait kemungkinan sanksi untuk Indonesia soal Piala Dunia U-20 2023.
Indonesia saat ini tengah terancam mendapat hukuman dari FIFA akibat gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Turnamen dua tahunan ini sedianya akan digelar pada 20 Mei–11 Juni tahun ini di enam venue.
FIFA mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 28 Maret 2023. Sementara Erick Thohir pernah mengungkapkan bahwa pencoretan itu akibat adanya intervensi pemerintah yang menolak kehadiran Israel di Indonesia.
“Malam ini (Senin, 3 April 2023) saya ke Eropa untuk bernegosiasi dengan FIFA. Saya akan bicara ke FIFA,” ucap Erick Thohir, di momen pembubaran panitia lokal (LOC) Piala Dunia U-20 2023.
“Saya akan menjelaskan secara detail peta biru Garuda Mendunia kepada FIFA. Saya akan bicara bukan tentang persepsi tapi proses ke depan,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo telah meminta Erick Thohir untuk intens berkomunikasi dengan FIFA. Secara khusus dengan Presiden FIFA Gianni Infantino agar Indonesia tidak mendapatkan hukuman pasca gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. “Saya perintahkan Ketua PSSI untuk berkomunikasi terus dengan FIFA agar kita tidak diberikan sanksi. Saya berharap Pak Erick Thohir bisa terbang lagi ke FIFA,” ujar Jokowi belum lama ini. (dm)
Diskusi tentang ini post