SATELITNEWS.COM, SERANG–DPRD Provinsi Banten secara resmi sudah menentukan pilihan tiga nama calon Pj Gubernur Banten yang akan diusulkan ke Presiden Jokowi melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Al Muktabar yang mendapatkan penolakan dari sejumlah tokoh Banten kembali masuk ke dalam bursa calon Pj Gubenur Banten, yang akan diusulkan ke Kemendagri.
Al diusulkan bersama dua nama lainnya. Yakni Agus Sudrajat yang merupakan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Sugeng Hariyono Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri.
Usulan itu disampaikan setelah para pimpinan DPRD menggelar rapat di Gedung DPRD Provinsi Banten, Rabu (5/4/2023) pukul 14.00 WIB. Rapat yang melibatkan seluruh pimpinan DPRD dan fraksi itu berlangsung secara tertutup.
Sekitar pukul 15.30 WIB, sejumlah pimpinan mulai keluar dari ruang rapat pimpinan yang digelar di ruang Ketua DPRD Provinsi Banten. Mereka yang keluar lebih dahulu seperti Nawa Said Dimyati, enggan memberikan komentar terkait hasil dari rapim, dan mengarahkan agar bertanya langsung kepada Ketua DPRD. Hingga pukul 15.47 WIB, seluruh pimpinan termasuk Ketua DPRD Provinsi Banten, keluar dari ruang rapat.
Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni, mengatakan bahwa pihaknya telah usai menggelar Rapat Pimpinan, sebagai tindaklanjut dari rapat Badan Musyawarah (Bamus). Dalam rapat tersebut, pihaknya telah memutuskan tiga nama yang akan diusulkan ke Kemendagri, untuk menjadi Penjabat Gubernur Banten.
“Untuk menjadi bahan pertimbangan Presiden, oleh karena itu dengan waktu yang sangat terbatas kami harus menyampaikan usulan 3 nama tersebut sebelum tanggal 6 dan ini adalah hari terakhir untuk kami melakukan rapat bersama-sama untuk melakukan musyawarah dan mufakat,” ujarnya, kemarin.
Dalam prosesnya, pihaknya telah merangkum usulan fraksi yang telah menyerap aspirasi-aspirasi dari berbagai pihak. Andra mengaku bahwa dalam penjaringan bakal calon Penjabat Gubernur Banten ini, para pimpinan DPRD tidak mengedepankan hubungan personal dengan bakal calon.
“Dalam rapat tadi semua kita diskusikan secara terbuka dan alhamdulillah kami sampai kepada kesimpulan bahwa kami akan mengusulkan 3 nama kepada Presiden,” katanya.
Andra Soni mengatakan, pemilihan ketiga nama itu lebih menitikberatkan pada pengalaman, profesionalisme serta CV-nya yang sudah memenuhi persyaratan yang dimintakan yakni pejabat eselon I. Agus Sudrajat dengan pengalamannya pada managemen ASN di LAN diharapkan bisa menerapkan kemampuannya di lingkungan Pemprov Banten yang saat ini tengah fokus dalam melakukan reformasi birokrasi. Termasuk juga Sugeng Hariyono dengan latar belakangnya di BKPSDM Kemendagri.
“Kalau Al Muktabar, kita ketahui bersama jenjang karirnya yang sudah begitu panjang, dari Kemendagri kemudian menjadi Sekda Banten dan hampir satu tahun menduduki jabatan Pj Gubernur Banten,” katanya.
Andra melanjutkan, Al Muktabar sudah menjalankan selama satu tahun sebagai Pj Gubernur Banten saat ini sedang berjalan APBD yang dirancangnya. Termasuk di periode Al saat ini juga sedang menyusun RKPD 2024.
“Memang ada beberapa catatan dalam satu tahun kepemimpinannya, tapi itu menjadi catatan bagi kami untuk melakukan pengawasan kedepannya. Ini semuanya terbuka. Kami di DPRD tidak ada kedekatan dengan seluruh nama yang diusulkan itu. Semua kita diskusi kan secara terbuka dan alhamdulillah sudah sampai kesimpulan bahwa kami akan mengusulkan tiga nama tadi,” katanya.
“Besok usulan kami sudah harus sampai Kemendagri. Siapapun yang dipilih, tentu menjadi keputusan dari Presiden,” imbuhnya.
Sekjen ICMI Korwil Banten Ali Rohman mengaku sepakat masuknya nama Al Muktabar sebagai kandidat calon Pj Gubernur Banten yang diusulkan oleh DPRD ke Presiden. Secara objektif Rohman menilai satu tahun kepemimpinan Al Muktabar banyak keberhasilan yang sudah dilakukannya.
“Saya sepakat dengan apa yang dikatakan Ketua DPRD Banten, kita harus melihat proses ini secara objektif, tidak dilandasi pada kepentingan apapun,” katanya.
Diungkapkan Rohman, dalam waktu singkat Al Muktabar sudah berhasil meningkatkan IPM, pertumbuhan ekonomi, nilai investasi. Selain itu angka inflasi juga cukup terjaga dengan baik, angka stunting terjadi penurunan di bawah rata-rata nasional.
“Gaya kepemimpinannya juga banyak disukai masyarakat. Dia berbaur bersama masyarakat, tanpa sekat dan protokoler yang ketat. Model kepemimpinan yang begitu yang disukai masyarakat,” ujarnya.
Berbeda halnya dengan Koordinator Komunitas Relawan Jokowi (KRJ) Banten, Ucu Nur Arief Jauhar,. “Daku tetap berdoa agar Al tidak terpilih lagi oleh Presiden,” ujar Ucu.
Ucu pun menyoroti pelaksanaan sistem pemilihan calon Penjabat Gubernur Banten yang dilaksanakan secara tertutup. Ia menyayangkan tidak terbukanya musyawarah pemilihan calon-calon Pj Gubernur yang tidak terbuka, meski mengapresiasi dari sisi lainnya.
“Daku mengucapkan terima kasih kepada DPRD Banten yang tidak mengusulkan (nama) tunggal untuk menjaga demokrasi,” ungkapnya.
Menurutnya, tiga nama yang diusulkan oleh DPRD bukan hanya menjadi tiga nama saja yang nantinya akan dipertimbangkan oleh Presiden Jokowi. Sebab, Kemendagri pun dapat memberikan nama-nama lainnya untuk dipertimbangkan oleh Presiden.
“Bukan berarti pemilihan Pj Gubernur Banten usai. Selain tiga nama calon tersebut, akan ditambah tiga nama lagi yang diputuskan Kemendagri. Sehingga total ada 6 calon Pj Gubernur Banten yang akan disodorkan ke Presiden,” tegasnya.
Salah satu tokoh pemuda Provinsi Banten, Gaosul Alam, mengaku heran dengan hasil usulan DPRD Provinsi Banten, yang menempatkan Al Muktabar menjadi salah satu sosok yang diusulkan ke Kemendagri. Pasalnya, Al Muktabar tidak masuk dalam bursa usulan publik mana pun. Bahkan, mayoritas menginginkan agar Al Muktabar diganti, karena terdapat sejumlah catatan buruk dalam kepemimpinannya.
“Ini namanya tokoh-tokoh pendiri Banten tidak didengar masukannya. DPRD seolah-olah sudah tidak mendengar lagi apa yang menjadi keinginan dari para tokoh pendiri Banten, hanya untuk kepentingan sesaat dan bisa menyesatkan,” ujarnya.
Gaos pun menegaskan bahwa pihaknya tetap berpegang teguh pada pendirian bahwa jangan sampai Al Muktabar kembali diberikan kekuasaan untuk memimpin Provinsi Banten. Karena, sudah cukup banyak catatan buruk yang mencuat selama masa kepemimpinan.
“Kami pokoknya tetap pada pendapat bahwa Asal Bukan Al. Untuk langkah selanjutnya akan koordinasi dengan senior pada Bakor (pembentukan Provinsi Banten),” tandasnya. (dzh/mg2/bnn)
Diskusi tentang ini post