SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemprov Banten, meningkatkan status atau ambil alih 13 ruas jalan eks kewenangan Kabupaten. Dimana kondisi existing saat ini, tidak ringan dan berat.
Ruas jalan itu, menjadi fokus Pemprov tahun ini, dan akan dilakukan perbaikan pada tahun 2024 mendatang.
Peningkatan status 13 ruas jalan itu, tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Banten Tahun 2023 Nomor 620/Kep.16-Huk/2023 tentang Penetapan Status, Fungsi, dan Kelas Jalan Provinsi Banten dan Penetapan Fungsi Ruas Jalan Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Banten di Luas Arteri Primer dan Kolektor Primer.
Terdapat penambahan 13 ruas jalan, yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten, WA s Arlan Marzan mengungkapkan, tahun ini Pemprov Banten belum bisa menganggarkan untuk berbaikan fisik terhadap jalan-jalan tersebut, mengingat anggaran tahun ini sudah mulai berjalan.
“Tahun depan baru bisa kita rencanakan pengalokasiannya,” kata Arlan, akhir pekan lalu.
13 ruas tersebut yakni ruas jalan di Kabupaten Lebak yang terdiri dari Ciparay-Cikuray, Gunung Luhur-Cipulus, Cibadak-Padasuka, dan Beyeh-Simpang. Kemudian di Kabupaten Pandeglang Cimaying-Jiput, Sumur-Taman Jaya-Ujung Jaya.
Kabupaten Serang dan Kota Serang di Warung Selikur-Pamanuk, Cikande-Garut-Kopo, Baros-Petir, Gunungsari-Tanjung, Jalan Bhayangkara, Nyapah-Silebu-Sentul dan Banten Lama-Tonjong.
“Total panjangnya lebih dari 94,97 KM. Sehingga jalan yang menjadi wewenang Provinsi Banten saat ini bertambah menjadi 856,993 KM,” tambahnya.
Dengan penambahan kewenangan itu, maka jalan Provinsi yang semula sudah dalam kategori baik seluruhnya, kini berada pada kisaran 91,45 persen atau 783,684 KM.
“Jadi tinggal 9 persen lagi kita PR, memang itu sebagian besar eks jalan Kabupaten/Kota yang yang naik statusnya. Ada sekitar 73 KM yang masih kondisinya rusak ringan dan berat,” ungkapnya.
Menjelang arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada H-7, Arlan mengatakan pihaknya fokus pada agenda Sapu lubang. Dengan program tersebut diharapkan para pengguna jalan lebih bisa merasakan kenyamanan karena lubang-lubang di jalan kita lakukan penambalan.
“Selain itu kita juga memasang PJU terutama apada jalan-jalan yang gelap seperti di Padarincang-Teneng,” ujarnya.
Diakui Arlan, ruas jalan Palima-Teneng (Palka) itu masih terjadi penyempitan jalan di beberapa titik, terutama dari Padarincang-Teneng.
Hal itu disebabkan, belum dilakukannya pembebasan lahan terhadap beberapa bidang. Maka dari itu, pada tahun ini untuk pembebasan lahannya akan kita kejar, sehingga tahun depan bisa dilakukan pengerjaan fisiknya.
“Ada juga yang tahun ini kita sedang lakukan Penlok, seperti perluas jalan Palima-Baros. Kemudian untuk Pakupatan-Palima masih dilakukan pembebasan lahan di beberapa titik sambil melakukan pengerjaan fisiknya,” ucapnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post