SATELITNEWS.COM, PONDOK AREN–Sri Mulyani (73), warga perumahan Arinda Dua RT 04/07, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membutuhkan perhatian pemerintah dan uluran tangan para dermawan di bulan suci Ramadan.
Pasalnya, wanita lanjut usia (lansia) tanpa anak tersebut hanya bisa terbaring menahan rasa sakit dan tak bertenaga di kamar tidurnya ditemani tetangga terdekat yang setiap hari merawatnya secara bergantian.
Sejauh ini, sepertinya luput dari perhatian pemerintah, meski sudah dikabarkan kepada lurah dan petugas di Kecamatan Pondok Aren, belum ada respon maupun tindakan, mengenai warganya, saat awak media ke rumahnya, Kamis (06/04).
Siti Kusmariyah, istri Ketua RT 04/07 perumahan Arinda Dua menjelaskan, Sri Mulyani asal Blitar ini, sudah lama sebagai warga Tangsel tinggal di perumahan Arinda, tidak dikarunia anak, punya keahlian jasa urut (pijat). Sejak suaminya meninggal, hidup seorang diri.
Siti Kusmariyah menceritakan, awalnya jatuh terpeleset di depan rumah sehingga terluka dibagian kaki. Warga sempat membawanya ke Puskesmas. Kemudian jatuh kedua kalinya dari tempat tidur, mengeluh sakit dipanggil dibagian pinggulnya.
“Kalau sakitnya sudah lama, tapi sampai tak bisa kemana-mana, hanya tidur di kasur setiap hari. Sudah hampir dua bulan lebih kondisinya sangat memprihatinkan,” kata istri ketua RT didampingi tetangganya, Rabu (12/04).
Siti Kusmariyah mengaku tak keberatan mengurusnya dan memberi makan setiap harinya. Namun warga juga punya kesibukan dan butuh biaya keperluan berobat dan lainnya.
“Kalau dulu sempat ke Puskesmas untuk berobat, tapi sekarang untuk bergerak dan bangun saja kesakitan dan tidak ada tenaga, selain keterbatasan biaya, karena tak ada keluarga yang merawatnya,” ujarnya.
Ia berharap uluran tangan dermawan untuk membantu penderitaan wanita lansia ini, serta menanti bantuan dari program pemerintah, terutama untuk biaya pengobatan.
“Harapannya keduanya segera sembuh seperti sebelumnya. Juga ingin sekali mendapat bantuan supaya lebih meringankan untuk biaya pengobatan,” harapnya. (din/bnn)
Diskusi tentang ini post