SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Persita menutup musim dengan berada di urutan 9 klasemen akhir Liga 1 2022/2023. Pendekar Cisadane mengakhiri kompetisi dengan meraih 47 poin musim.
Hasil ini lebih baik dibandingkan musim lalu. Ketika itu Persita hanya bisa berada di posisi ke-12 klasemen dengan 39 poin.
Persita sebenarnya berpeluang naik ke peringkat 8. Namun hal itu gagal terlaksana setelah dikalahkan Barito Putera pada laga terakhir kompetisi, Jumat (14/4). Pendekar takluk dari tuan rumah melalui gol tunggal Gustavo Toncantins di babak pertama.
Kekalahan itu amat disayangkan. Musababnya adalah Persita seharusnya dapat meraih kemenangan.
Setidaknya ada 10 tendangan tepat sasaran yang diciptakan oleh Pendekar Cisadane saat berjumpa dengan tuan rumah Barito Putera di laga terakhir atau pekan ke-34 BRI Liga 1 musim 2022/23. Namun justru tuan rumah yang bisa meraih kemenangan tipis dengan skor 1-0, dalam laga yang berlangsung di Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, pada Jumat (14/4) malam.
Usai laga pelatih Luis Edmundo mengatakan bahwa timnya bisa menguasai jalannya pertandingan dengan sejumlah peluang yang ada. Namun lagi-lagi masalah ada pada penyelesaian akhir.
“Mungkin kita kurang sabar untuk menyelesaikan peluang. Itu saja, tapi secara strategi sudah berjalan dengan adanya peluang yang tercipta,” ujar Coach Luis usai laga dalam sesi jumpa pers.
“Barito di babak kedua hanya mengandalkan serangan balik. Kalau kita salah strategi tidak mungkin bisa terjadi pertandingan seperti ini.”
“Ada kesalahan yang kita buat, pasti ada kesalahan di semua pertandingan. Semua manusia pasti ada kesalahan. Tapi di pertandingan ini mungkin ada lebih banyak kesalahan tidak seperti pertandingan lain,” ungkapnya.
Pemain depan Heri Susanto yang mendampingi pelatih Luis Edmundo dalam sesi jumpa persnya, mengatakan bahwa tim yang bisa meminimalkan kesalahan akan menjadi pemenang.
“Pertama-tama saya ucapkan selamat untuk Barito karena hari ini mereka memenangkan pertandingan. Bukan berarti kita tanpa perlawanan, kita banyak peluang sekali di depan. Tapi begitulah sepakbola tim yang lebih sedikit kesalahan dan memaksimalkan peluang itulah yang terbaik,” ujar Hersus.
Dalam laga ini pelatih Luis Edmundo memainkan sejumlah pemain mudanya sejak menit awal. Andrean Benyamin masih dipercaya tampil di jantung pertahanan, sementara Fairuz Ohorella menggantikan kapten tim Muhammad Toha yang absen karena akumulasi kartu kuning.
Persita sendiri tampil dengan sejumlah peluang di babak pertama, beberapa kali tusukan dari Irsyad Maulana dan juga Ramiro Fergonzi menyulitkan pertahanan Barito.
Namun penampilan bagus dari penjaga gawang Joko Ribowo menggagalkan peluang Pendekar di babak pertama.
Aditya Harlan yang kembali tampil di Banjarmasin untuk menghadapi klub yang telah dibelanya selama hampir 8 tahun tampil impresif dengan menepis tendangan jarak jauh Bayu Pradana di babak pertama.
Ramiro sempat mencetak gol, usai memanfaatkan bola rebound tendangan Irsyad. Namun gol itu dianulir karena ia dalam posisi offside.
Di babak kedua keadaan tak berubah, penyelesaian akhir masih menjadi isu bagi Persita. Sejumlah peluang masih tepat ke arah penjaga gawang dan bisa dimentahkan dengan baik.
Kembali pemain muda Persita mendapatkan kesempatan tampil untuk pertama kalinya, ketika Esal Sahrul masuk di menit ke-66. (gatot)
Diskusi tentang ini post