SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Salah seorang warga Kecamatan Patia berinisial B (25), yang bersatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, karena memiliki riwayat berpergian dari zona merah Covid-19, telah meninggal dunia di RSUD Banten, Selasa (12/5), sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, setelah dilakukan tracking oleh Tim Gugus Tugas Terpadu Penanganan Covid-19, sebelumnya B yang diketahui belajar di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Pagelaran itu, pernah menginjakan kakinya di Kecamatan Carita yang sudah ditetapkan sebagai zona merah.
Usai dari wilayah zona merah itu, B tengah mengalami demam, batuk berdahak, mual, dan sakit tenggrokan. Bahkan pada saat dilakukan pemeriksaan rapid tes, telah menunjukan reaktif, sehingga langsung dilarikan ke RSUD Banten agar mendapatkan perawatan. Namun, tidak lama kemudian, B telah menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit tersebut.
Koordinator Surveilans Penanganan Covid-19 pada Puskesmas Patia, Ana Sumarna membenarkan salah seorang warga yang dinyatakan ODP diwilayahnya telah meninggal dunia di RSUD Banten kemarin (Selasa).
Ana juga menegaskan, bahwa ODP itu terindikasi terpapar Covid-19 dengan gejala demam, batuk berdahak, tenggorokan sakit dan mual.
“Ya benar ada ODP dari Kecamatan Patia meninggal dunia dan hasil rapid tesnya reaktif. Gejalanya itu, demam, batuk berdahak, tenggorokan sakit dan mual,” jelasnya.
Selain dilakukan rapid tes kata dia, untuk memastikan terpapar atau tidaknya oleh Covid-19, ODP yang meninggal itu juga tengah dilakukan pemeriksaan swab tes.
“Kami juga sudah lakukan pemeriksaan swab tes. Sudah kami kirim swab-nya untuk dilakukan uji laboratorium. Saat ini kami masih nunggu hasil swab tes untuk memastikan terpapar atau tidaknya,” jelasnya.
Lebih detail lagi, Ana mengungkapkan, sebelum jatuh sakit, diketahui inisial B itu pernah berpergian ke wilayah Carita yang sudah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.
“Pasien diketahui setelah berobat ke mantri terdekat dan dianjurkan untuk cek laboratorium dan rontgen. Sementara hasil rontgen dinyatakan flek paru dan juga ada riwayat TBC (Tuberkulosis) sebagai penyakit penyerta. Namun alamarhum sebelum sakit sempat ke Labuan dan Carita,” tandasnya.
Kepala Puskesmas Patia, Sri Rejeki mengatakan, pihaknya bersama pihak Polsek Patia, Koramil Pagelaran, dan Camat Patia Cecep Rohman tengah mendampingi petugas melakukan pemakaman jenazah.
“Jenazah dimakamkan hari ini (Rabu) pada pukul 11.30 WIB. Proses pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post