SATELITNEWS.COM, SERANG- Delapan ruas saluran tersier tambak di Kabupaten Serang, akan di rehabilitasi oleh Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Serang. Fungsi dari saluran tersier tambak ini, untuk mengalirkan air dari sumbernya ke berbagai tambak
Kabid Perikanan Budidaya pada Diskan Kabupaten Serang, Uus Bustami mengatakan, kedelapan ruas tersier itu, tersebar dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Pontang, Tirtayasa dan Kecamatan Tanara. Saluran tersebut, terdiri dari berbagai jenis saluran yang memiliki fungsi untuk mengalirkan air untuk irigasi sama halnya seperti saluran air pada pertanian.
“Kewenangan di Kabupaten Serang itu, hanya di tersier, kegunaannya sama dengan pertanian dalam rangka suplai air ke tambak. Jadi, ketika saluran itu berfungsi dengan optimal, nantinya tambak-tambak juga mendapat pengairan yang bagus dari sisi volume dan kualitas airnya,” kata Uus, Rabu (3/4/2023).
Uus mengatakan, kurang lebih ada sekitar 30 ruas saluran air menuju ke tambak di Kabupaten Serang.
Namun, pihaknya hanya mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi delapan ruas saluran tersier tambak.
“Anggarannya berkisar dari Rp90 juta sampai Rp120 juta, itu untuk delapan ruas saluran tersier tambak di Kabupaten Serang. Jadi, kita laksanakan sesuai dengan alokasi anggaran yang ada, maka kita optimalkan untuk melakukan proses itu,” ujarnya.
Uus menuturkan, yang diutamakan untuk rehabilitasi ruas saluran tersier yaitu tambak milik rakyat bukan milik swasta. Karena, tambak rakyat ini mereka budidaya udang, bandeng dan rumput laut.
“Kita utamakan dulu tambak milik rakyat ini, mereka itu kalau panen bisa sampai di atas 50 ribu ton pertahun bahkan bisa lebih. Makanya, harus kita fokuskan kesana, supaya perikanan di Kabupaten Serang ini melimpah,” ujarnya.
Sementara, Kepala Diskan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana menambahkan, produksi tangkapan ikan dan budidaya di Kabupaten Serang dalam satu tahun bisa mencapai 500 ribu ton.
Meski begitu, perlu adanya bimbingan mengenai budidaya baik air tawar maupun air payau kepada masyarakat, agar tingkat kegagalan dapat dicegah dan tingkat produktivitas bisa lebih ditingkatkan.
“Jadi, kita akan menggencarkan bimbingan teknis seperti itu, agar masyarakat bisa mengetahui tata cara budidaya yang baik. Kemudian, bantuan serta pemberian modal kepada nelayan akan kami tingkatkan, supaya mereka tetap bisa makan meskipun melaut maupun tidak melaut,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post