SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Berbagai penampilan khas adat Sunda turut menemani Sabtu malam (13/05/2023) masyarakat Kota Tangerang yang hadir di Taman Elektrik, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Pagelaran yang digagas oleh Paguyuban Pasundan Kota Tangerang ini, sekaligus mengukuhkan 13 Pengurus Anak Cabang Paguyuban Pasundan se-Kota Tangerang. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, beserta jajaran Forkopimda Kota Tangerang serta para Kepala OPD juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. “Tentunya jadi sebuah kebanggaan dan apresiasi atas hadirnya Paguyuban Pasundan di Kota Tangerang yang bahkan hadir hingga pengurus anak cabang,” ungkap Arief dalam sambutannya.
Kota Tangerang, lanjut Arief, merupakan kota heterogen dengan berbagai suku, adat, budaya dan agama didalamnya, termasuk budaya sunda. Di mana nilai keberagaman adalah anugerah, kekuatan dan kebanggaan yang harus senantiasa dirawat demi keberlanjutan pembangunan Indonesia dan Kota Tangerang.
“Ini momentum kita untuk terus merawat dan melestarikan budaya Indonesia. Jangan sampai gempuran budaya luar mengikis nilai budaya kita. Kalau bukan kita siapa lagi?Orang luar aja pada belajar budaya kita, masa kita cuek,” jelasnya.
Meskipun sempat diguyur hujan, antusias masyarakat yang tengah berada di kawasan Puspem ini tak surut, justru semakin ramai menantikan pertunjukkan Wayang Golek khas Tanah Pasundan yang menjadi tampilan spesial pada gelaran tersebut.
“Masyarakat Kota Tangerang yang lagi malam mingguan di kawasan Puspem jadi tau, bisa mengenal budaya dan berbagai kesenian pasundan. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para pengurus, semoga dapat terus berkolaborasi guna melestarikan adat dan budaya serta memajukan Kota Tangerang,” tukas Arief.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para kasepuhan Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan, serta Pengurus Paguyuban Pasundan Provinsi Banten.
Ketua Paguyuban Pasundan Kota Tangerang Jamaluddin berharap, dengan dikukuhkannya anak Cabang Paguyuban Pasundan diharapkan nanti budaya sunda di Kota Tangerang tetap lestari. Jamal mengatakan, pengembangan budaya sunda di Kota Tangerang dilakukan sesuai filosofinya. Yakni nyunda, nyantri, nyakola, nyantika.
Ke depannya, pihak peguyuban akan mendata orang Suda yang beradi Kota Tangerang. “Anggotanya luar biasa, hampir 23 persen dari jumlah penduduk Kota Tangerang. Ke depannya kita akan data dan berkolaborasi dengan Pemkot Tangerang,” pungkas pria yang tak lain Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan Ketua PGRI Kota Tangerang ini. (made)
Diskusi tentang ini post