SATELITNEWS.COM, SERANG – Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dinilai mempunyai tugas cukup berat di tahun kedua masa jabatannya.
Terlebih saat ini, sudah memasuki tahun politik. Dimana itu akan menjadi ujian yang cukup berat bagi Al Muktabar, dalam menjalankan kepemimpinannya di Provinsi Banten.
Selain itu, jumlah pengentasan pengangguran juga masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar, yang sampai saat ini tak kunjung ada penyelesaiannya.
Program link and mach antara dunia pendidikan dengan industri, yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, sampai saat ini masih menjadi wacana dan belum bisa dilaksanakan.
Walhasil, berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan sekolah masih menjadi penyumbang tertinggi saat ini, meskipun jika dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan.
Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni mengungkapkan, upaya penurunan angka pengangguran dan juga kemiskinan ekstrem itu menjadi salah satu target utama, yang harus diselesaikan oleh Al Muktabar di periode kedua ini.
Katanya, Al harus mampu mengoptimalkan ratusan industri yang ada untuk bisa berkontribusi dalam menyelesaikan kedua hal di atas.
“Itu yang menjadi target utama. Itu memang PR besar Provinsi Banten, sebagai salah satu provinsi yang memiliki industri terbanyak di republik ini dengan jumlah penduduk 12 juta,” kata Soni, saat dikonfirmasi, Minggu (14/5/2023).
Politikus Partai Gerindra ini juga berharap, pemerintah dapat mengakselerasi pengurangan pengangguran dan tingkat kemiskinan ekstrem ini menjadi semakin rendah.
Hal itu dapat dilakukan, tentu dengan implementasi kebijakan dan government spending yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Kita juga punya catatan bahwa pengangguran ini didominasi oleh lulusan SMA. Sehingga, harus ada program yang link and match dengan kebutuhan dunia industri. Ini harus benar-benar terealisasi,” pungkasnya.
Selain itu, ia juga meminta Pemprov Banten untuk melakukan komunikasi efektif dengan pihak-pihak industri karena upaya Pemprov Banten yang ramah investasi juga harus didukung dengan penyerapan tenaga kerja. Apalagi, realisasi investasi di Banten tinggi.
“Makanya penyerapan tenaga kerja ini harus dievaluasi dan dikomunikasikan dengan para investor,” tegas Soni.
Wakil Ketua ICMI Banten, Yhannu Setyawan mengingatkan, agar Al Muktabar segera mempersiapkan berbagai hal untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
Karena sebagai pimpinan daerah, Al harus menjaga kondusifitas daerah dan keselarasan dengan semua pihak dalam hal pembangunan daerah. Salah satunya dengan menjaga tali komunikasi dengan semua pihak.
“PJ Gubernur juga harus selalu mewaspadai situasi obyektif hari ini, mengendalikan situasi agar tetap kondusif dan aman, serta terus berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tidak melupakan untuk terus menjaga hubungan baik semua stakeholder pembangunan, tokoh masyarakat, Alim Ulama, Jurnalis, para aktivis/LSM dan Mahasiswa,” ungkap Yhannu.
Menurutnya, saat ini Al harus mewaspadai kondisi saat ini dengan melihat mulai panas suhu politik dan kondisi cuaca yang diprediksi akan terjadi kemarau berkepanjangan dalam beberapa waktu kedepan.
“Penting juga memperhatikan dengan sungguh-sungguh perubahan suhu, baik suhu politik dan juga harus diperhatikan suhu cuaca yang berkecenderungan semakin panas, sehingga memunculkan prediksi musim kemarau akan lebih panjang hingga akhir bulan September atau Oktober yang akan datang,” pungkasnya.
Tentunya, kedua kondisi itu akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan ketahanan warga Banten.
Ketahanan pangan, akan berpengaruh juga terhadap pemulihan dan stabilitas ekonomi dan politik yang menjadi inti dari tugas jabatan sebagai PJ Gubernur Banten.
“Selain meneruskan tugas jabatan sebagai mandatory dari Presiden, PJ Gubernur Banten tetap harus fokus pada pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19, dan terus melanjutkan upaya penurunan prevalensi stunting,” ungkapnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post