SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Kezia Grace Nathaniel (17), pelajar dari Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang menjadi wakil Provinsi Banten dalam pemilihan Duta SMA tingkat nasional tahun 2023. Kezia merupakan Duta SMA Banten tahun 2022.
Dalam ajang yang diadakan oleh Direktorat SMA Kemendikbudristekdikti-RI ini, Kezia termotivasi mengikutsertakan diri dalam ajang Duta SMA adalah karena tahun ini adalah tahun terakhir menjadi pelajar SMA.
“Maka dari itu saya ingin menciptakan momen yang akan saya banggakan dan rindukan di masa yang akan datang. Selain itu, saya juga ingin menjadi agen perubahan bagi teman” SMA dengan menjadi perpanjangan tangan Direktorat SMA,” ujar Kezia belum lama ini.
Pelajar SMA asal Poris Indah ini akan mengikuti pemilihan Duta SMA Nasional bersama peserta dari 38 Provinsi di Indonesia. Dalam seleksi di tingkat Provinsi Kezia telah melalui tahapan membuat CV, Karya tulis dan video presentasi karya tulis. “Khusus di Pemilihan Duta SMA tingkat Nasional penilaiannya hanya akan dilakukan wawancara langsung oleh pihak direktorat SMA,” ujar Kezia.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pemilihan Duta SMA Nasional, Kezia telah mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan bicara di depan umum terkait karya tulis yang telah kita bawa.
Lebih lanut Kezia menjelaskan, tugas dari Duta SMA adalah menjadi rekan kerja dari Direktorat SMA sebagai perpanjangan tangan Direktorat SMA. “Yang sudah saya lakukan sebagai Duta SMA Banten adalah pernah membawakan seminar mengenai pentingnya organisasi pada pelatihan OSIS SMP, menjadi moderator pada acara kenegaraan yakni webinar bersama UNICEF dan Kemendikbudristek, merancang mengenai program Duta SMA 2022, dan mengevaluasi program kerja Duta SMA 2022 untuk peningkatan program bagi Duta SMA 2023,” katanya.
Di usia yang masih belia, Kezia Grace Nathaniel memiliki banyak prestasi yang membanggakan. Selain sebagai Duta SMA Banten, Ia juga pernah menjadi finalis parlemen remaja nasional, bahkan di bidang olahraga turut menyumbangkan medali dalam ajang Popda dan Porprov VI Banten yang berlangsung di Kota Tangerang.
Dalam Porprov VI Banten, Kezia berjuang mengharumkan nama Kota Tangerang dengan tekadnya meraih medali. Saat itu Kezia berhasil meraih dua medali perunggu di nomor ganda campuran dan beregu Putri cabang olahraga tenis meja. Faktor tuan rumah menjadi pemicu Kezia untuk bisa mengharumkan nama baik tuan rumah pada ajang ini. Baginya sebagai tuan rumah tidak tidak boleh kalah dengan tamu.
“Menariknya saat Porprov rekan ganda campuran saya mengalami cedera berat pada kakinya sehari sebelum pertandingan. Namun dia tetap turun menemani saya dalam bertanding dan kami saling menyemangati untuk tetap semangat, hingga akhirnya perjuangan pun tidak sia-sia karena perunggu berhasil kita dapatkan,” katanya.
Selain itu, selama pertandingan berlangsung, Kezia harus meninggalkan sekolah selama satu minggu untuk bertanding, padahal saat itu sedang ada ujian akhir semester (UAS). Akibatnya, setelah Porprov selesai harus mengejar ujian yang tertinggal.
“Bahkan dalam sehari saya pernah mengerjakan 5 ujian mata pelajaran sekaligus, bahkan saya hingga datang di hari sabtu untuk mengejar semua ujian yang tertinggal. Sebuah cerita unik dan mengharukan yang tak akan terlupakan di hidup saya,” ujar dia.
Aktivitas Kezia mengikuti ajang pengembangan diri serta sebagai atlet tidak menganggu prestasi akademik di sekolah. Bahkan Kezia mampu meraih peringkat, terakhir menjadi nomor satu di sekolah.
“Sebenarnya bukan bagaimana agar tidak mengganggu waktu belajar, namun lebih tepatnya adalah bagaimana cara mengatasi waktu belajar yang terganggu. Cara saya adalah dengan membawa buku pelajaran ke tempat latihan, sehingga saat sedang ishoma, saya menggunakan waktu tersebut untuk mempelajari pelajaran yang tertinggal,” ungkapnya.
Menurutnya mengisi masa muda dengan kegiatan positif adalah suatu hal yang sangat penting karena akan ada saatnya dimana produktivitas kita akan digantikan oleh generasi lebih muda lagi yang akan datang. “Maka dari itu, selama peluang dan kemampuan kita masih ada, gunakanlah masa-masa ini untuk berlatih dan berkarya, sehingga kita dapat menjadi contoh dan teladan bagi teman” dan generasi” yang akan datang,” ujar dia.
Kedepannya saya tetap akan mengikuti ajang yang dapat menambah prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. “Target dan harapan saya adalah semoga Tenis Meja dapat menjadi olahraga yang dapat lebih digemari oleh banyak orang karena olahraga ini dapat dimainkan oleh semua kalangan umur,” katanya.
Kezia memiliki kata-kata bijak yang menjadi landasannya untuk berprestasi yakni setiap manusia memiliki satu kesamaan dengan miliarder dunia, yakni waktu 24 jam dalam sehari. Maka dari itu, pergunakanlah dan manfaatkanlah 24 jam yang kita miliki dengan baik karena semua orang dapat menjadi hebat namun bergantung pada tindakan apa yang dilakukan selama 24 jam tersebut. (made)
Diskusi tentang ini post