SATELITNEWS.COM, TANGERANG—PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart; IDX: AMRT) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kantor Pusat Alfamart, Tangerang, Rabu (17/5/2023). Agenda RUPS Tahunan kali ini adalah persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022, termasuk pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022, penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2022, penunjukan kantor akuntan publik yang akan mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2023 dan menetapkan honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut.
Selain itu, terkait perubahan Masa Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, penetapan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan, penetapan Anggota Direksi Perseroan, penentuan honorarium dan tunjangan lainnya dari anggota Dewan Komisaris Perseroan, dan Pelimpahan wewenang penetapan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris Perseroan selama masa jabatan anggota Direksi. Selain membahas agenda RUPS Tahunan, Perseroan juga menjelaskan kinerja Perseroan serta kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2022. Perseroan juga menyampaikan fokus dan target yang akan dicapai pada tahun 2023 mendatang.
Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian mengatakan, implementasi strategi bisnis yang tepat dan dukungan etos kerja yang tinggi dari seluruh karyawan serta sinergi solid yang terjalin oleh pihak internal maupun pihak eksternal membuat Perseroan dan Anak Perusahaan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp96,93 triliun naik 14,16% dari Rp84,90 triliun pada 2021.
“Peningkatan ini juga didorong oleh pertumbuhan penjualan dan penambahan jumlah gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun 2022,” kata Tomin dalam keterangan yang diterima Satelit News, Minggu (21/5/2023).
Dijelaskan Tomin, gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjang 2022 tumbuh sekitar 10,09% atau sebanyak 1.906 gerai, sehingga total gerai menjadi 20.798 gerai yang terdiri dari 17.813 gerai milik Perseroan dan 2.985 gerai milik Entitas Anak. “Di tahun 2022 ini, pertumbuhan gerai Perseroan dan Entitas Anak menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, pencapaian pembukaan gerai tersebut didukung oleh keberhasilan Perseroan melakukan penetrasi potensi daerah baru yang sebelumnya belum terjangkau khususnya di pulau-pulau terluar (termasuk Indonesia Bagian Timur),” jelasnya.
Pada tahun 2022, Perseroan kembali dihadapkan pada tantangan perubahan kebiasaan berbelanja konsumen dari offline to online yang semakin terlihat jelas dan membuat Perseroan harus terus mengembangkan strategi digital agar tetap menjadi pilihan bagi konsumen untuk berbelanja kebutuhannya. Selain itu kenaikan tingkat inflasi juga menjadi tantangan bagi Perseroan agar mampu menyediakan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik namun dengan harga yang cukup terjangkau.
Tomin mengatakan, pada tahun 2022, Perseroan berfokus pada strategi omnichannel yang mengintegrasikan penjualan secara offline (toko konvensional) dan online melalui aplikasi Alfagift untuk menarik lebih banyak konsumen. Perseroan juga melanjutkan pengembangan CRM (Customer Relationship Management) program untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, melalui kemampuan analisa big data lebih dari 10 juta pelanggan. Perseroan dapat memahami perilaku belanja pelanggan dengan lebih baik sehingga dapat memberikan penawaran secara relevan dan personal kepada pelanggan.
“Perseroan juga terus mengembangkan layanan SAPA (Siap Antar Pesanan Anda) melalui aplikasi Alfagift. Pelanggan dapat berbelanja cukup dengan menggunakan aplikasi Alfagift dan nantinya barang yang dipesan dapat langsung dikirim ke rumah tanpa biaya tambahan. Pada tahun 2022, lebih dari 3.000 armada SAPA siap melayani pesanan melalui Alfagift,” terang Tomin.
Memasuki tahun 2023, Perseroan optimis dapat mencetak kinerja yang lebih baik. Perseroan menilai semua produk yang dipasarkan Perseroan mayoritas merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat sehingga prospek bisnis Perseroan diperkirakan masih akan kokoh menghadapi inflasi di 2023 mendatang. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diharapkan tetap kuat dan dapat tumbuh pada kisaran 4,5% – 5,3% (sumber: Bank Indonesia,2022).
“Perseroan juga terus berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan dan menjadikan Alfamart sebagai gerai komunitas yang kehadirannya dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada tahun 2022 Perseroan menjalankan beberapa program tanggung jawab sosial (CSR) dalam berbagai bidang, antara lain bidang pendidikan, sosial, pengembangan UMKM dan lingkungan hidup. Dari sisi lingkungan, Perseroan menambah jumlah cabang yang menerapkan green energy untuk mendukung pencegahan global warming. Perseroan juga mencanangkan penghematan air, dengan menggunakan kembali air limbah buangan dari kamar mandi dan tempat ibadah.
Dari sisi ketenagakerjaan, untuk meningkatkan inklusivitas Perseroan membuka kesempatan kerja bagi seluruh masyarakat termasuk para difabel dan senantiasa memperhatikan kenyamanan karyawan dengan memastikan keamanan lingkungan kerja dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan bagi karyawan.
“Sejalan dengan visinya, Perseroan berkomitmen untuk turut memberdayakan pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Perseroan memberikan pendampingan hingga akhir bagaimana produk lokal khas daerah bisa diterima pasar yang lebih luas, sekaligus memenuhi syarat regulasi yang diberikan baik dari pemerintah (seperti izin IRT, sertifikat Halal) dan memenuhi prosedur dari ritel modern. Seluruh strategi keberlanjutan yang telah diterapkan Perseroan menunjukkan bahwa industri ritel dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya mencapai target SDGs,” ulasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Perseroan Anggara Hans Prawira, mengatakan, sebagai perusahaan terbuka, Perseroan bertanggung jawab untuk memastikan terselenggaranya kegiatan usaha yang mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berpedoman pada 5 (lima) prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG).
“Yaitu transparansi, akuntabilitas, independensi, pertanggungjawaban dan kesetaraan & kewajaran. Kesadaran akan pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik secara konsisten tidak hanya memberikan manfaat bagi Perseroan namun juga bagi seluruh pemangku kepentingan. Implementasi dan internalisasi dari nilai-nilai budaya kerja yang telah dibangun dan dianut sejak awal menjadi panduan dalam setiap proses bisnis dan dasar evaluasi bagi pencapaian target Perseroan,” tandas Anggara Hans Prawira. (rls/dm)
Diskusi tentang ini post