SATELITNEWS.COM, SERANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menemui Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, di Pendopo Bupati Serang, Kamis (25/5/2023).
Dihadapan Bupati Tatu, BNPB menyampaikan terkait potensi bencana di Kabupaten Serang dan terkait penanggulangannya.
Deputi Pencegahan BNPB, Prashinta mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya bencana alam di Kabupaten Serang ancamannya cukup tinggi. Karena termasuk wilayah megatrust, kemudian ada Anak Gunung Krakatau (AGK).
“Bencana alam yang perlu diwaspadai yaitu tsunami, Anak Gunung Krakatau, terus kemudian banjir dan industri kimia,” kata Prashinta, usai menemui Bupati Serang, Kamis (25/5/2023).
Untuk mengantisipasi bencana datang, kata Prashinta, sosialisasi penguatan peringatan dini dan penguatan masyarakat perlu dilakukan, supaya masyarakat paham apa yang harus dilakukan ketika bencana datang.
“Tapi sejauh ini untuk Kabupaten Serang banyak kemajuan, berkat BPBD sudah banyak membantu program program yang kita sampaikan. Tapi kita harapkan adalah pendatang, karena bencana terjadi mereka tidak tahu, jadi bagaimana diseminasi informasi ini disebarkan juga bagi pendatang,” tuturnya.
Sementara, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, seperti yang disampaikan oleh BNPB bahwa di wilayah Anyer – Cinangka punya potensi bencana. Karena ada Anak Gunung Krakatau dan industri kimia.
Oleh karena itu, supaya masyarakat paham, kata Tatu, perlunya sosialisasi terhadap masyarakat supaya paham betul bahwa masyarakat hidup di daerah bencana.
“Dengan mereka paham, maka mereka akan tahu persis apa yang harus dilakukan, ini untuk mencegah korban bencana terhadap masyarakat,” ujar Tatu.
Kemudian, Tatu juga menyampaikan pada tahun 2018 ketika tsunami terjadi, korbannya bukan masyarakat, melainkan tamu hotel.
Sehingga, bagaimana caranya harus ada petugas baik dari BNPB ataupun BPBD untuk memantau kondisi lautnya.
“Saya selaku Pemda, harus menjamin keamanan dan kenyamanan para tamu hotel,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post