SATELITNEWS.COM, SERANG—Kelompok terbang (Kloter) 2 jamaah haji Provinsi Banten atau kloter 05 CGK embarkasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) asal Kota Serang dilepas keberangkatannya oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar pada Rabu dini hari (24/5). Sebanyak 393 jamaah dilepas dari kawasan Perumahan Kota Serang Baru, Banjaragung, Cipocok Jaya.
“Bagi Provinsi Banten, para jamaah haji yang berangkat merupakan wakil kita untuk menjalankan ibadah. Kita doakan semoga selamat di perjalanan, sampai di tujuan, dan kembali lagi menjadi haji yang mabrur. Amin,” ungkap Al Muktabar.
Ia juga berpesan kepada para jamaah haji untuk selalu menjaga kesehatan dan kesiapan fisik agar tetap prima saat melaksanakan ibadah. Sehingga ibadah yang dilaksanakan semakin sempurna.
“Saat sudah pulang nanti dengan haji mabrur, turut serta membangun Kota Serang dan Provinsi Banten,” pungkasnya.
Hal senada juga dipesankan Wali Kota Serang Syafrudin, agar para jamaah haji menjaga kesehatan dan mengatur aktivitas agar tetap sehat.
“Karena cuaca di Arab Saudi beda dengan di Indonesia,” jelasnya.
“Dengan badan yang sehat, jamaah bisa melaksanakan rukun haji. Kalau tidak sehat tidak bisa melaksanakan rukun-rukun haji. Semoga berangkat sehat, tiba di Kota Serang sehat, dan menjadi haji mabrur,” tambah Syafrudin.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Republik Indonesia Banten Nanang Fathurrahman mengungkapkan. Kloter 2 Provinsi Banten yang diberangkatkan sebanyak 393 jamaah.
“Jamaah haji 1444 H Kota Serang 893 orang. Sementara jamaah haji Provinsi Banten tahun ini mencapai 9.461 orang yang terbagi dalam 25 kloter,” ungkapnya.
“Terbesar keempat secara Nasional,” tambah Nanang.
Sementara itu kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Rabu (24/5) dini hari. Keberangkatan 388 jamaah JKG 01 ini dilepas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi di bandara tersebut.
Turut hadir perwakilan kementerian/lembaga terkait, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzili, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersama sejumlah pejabat eselon I dan II lainnya, serta para Staf Ahli, Staf Khusus, dan Tenaga Ahli Menag. Tiba di Bandara Soeta Menag Yaqut langsung menyapa jamaah di ruang tunggu keberangkatan dan meninjau ruang fast track.
“Tahun depan kita usahakan fast track tidak hanya di sini melainkan di beberapa tempat, terutama di provinsi yang jamaahnya banyak. Kami mohon doa bapak/ibu semua,” kata Menag Yaqut saat mengunjungi ruang fast track bersama Syekh Faisal Abdullah Al Amudi.
Menag mengatakan, jamaah tahun ini merupakan orang-orang yang terpilih berangkat ke Baitullah, menunaikan Rukun Islam kelima, yaitu beribadah haji. Menurut Menag, ibadah haji memerlukan fisik yang prima. Karenanya, jamaah haji harus selalu memperhatikan aspek kesehatan selama di perjalanan, di Arab Saudi, hingga nantinya kembali lagi ke Tanah Air.
“Jangan terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, termasuk beribadah sunnah, terlebih bila merasa kesehatannya tidak memadai,” pesan Menag saat melepas jamaah dari dalam pesawat Garuda Indonesia yang akan bertolak ke Madinah, Arab Saudi.
Kondisi di Arab Saudi, lanjut Menag, berbeda dengan di Indonesia. Di sana, cuacanya jauh lebih panas, sehingga seluruh jamaah harus dapat menyesuaikan diri. Pemerintah telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi jamaah.
“Jangan sungkan untuk bertanya atau berkonsultasi jika ada keluhan terkait kesehatan. Telah disiapkan juga para petugas yang akan memberikan pelayanan, pelindungan, dan pembinaan kepada jamaah,” pesan Menag.
Tahun ini, jamaah haji lanjut usia (lansia) jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Kemenag berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh jamaah, termasuk para lanjut usia. Menag minta para petugas lebih ramah dan peduli kepada jamaah lansia. Seluruh jamaah haji juga diajak untuk bersama memberikan kepedulian kepada para lansia yang ada dalam rombongannya.
Jamaah haji Indonesia diimbau untuk membawa barang seperlunya, yang dibutuhkan selama beribadah haji. Jamaah diminta untuk menghindari membawa barang bawaan yang tidak ada kaitannya dan tidak mendukung mereka dalam beribadah.
“Meski ini sudah masuk tahun politik, tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi. Apalagi dibawa untuk foto-foto di area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Bila tertangkap pihak keamanan Arab Saudi, bisa terkena hukuman,” sebutnya.
Gus Men, panggilan akrabnya, juga mengingatkan jamaah mengenai larangan membawa segala bentuk jimat. Sebab, hal itu bisa terkena pasal syirik di Arab Saudi, dan hukumannya berat.
“Saya berharap jamaah dapat bijak menggunakan sosial media selama di Saudi. Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial. Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja,” tegas Menag.
Menag berharap jamaah dapat manfaatkan kesempatan beribadah haji ini dengan baik, sesuai kondisi fisiknya. Jika ada kesulitan dalam beribadah, jamaah dapat mengkonsultasikan kepada para petugas pembimbing ibadah.
“Saya berharap, seluruh jamaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, mendapat kemudahan dan kelancaran, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat,” kata Menag.
“Semoga setelah kembali ke tanah air, para jamaah mendapat keberkahan bagi diri, keluarga, dan masyarakat. Jangan lupa, doakan Indonesia agar menjadi negara yang “baldatun thayyibatun wa-Rabbun Ghofuur,” tandasnya. (rus/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post