SATELITNEWS.COM, TIGARAKSA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menghibahkan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar untuk fasilitas keberangkatan jamaah haji tahun 2023, yang berjumlah sekitar 2.018 orang jamaah. Hal itu diberikan untuk kenyamanan dan keamanan para jamaah asal Kabupaten Tangerang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah mempersiapkan fasilitas pendukung untuk para jamaah haji yang diberangkatkan pada Kamis (25/5) sore. Diantaranya, seperti kendaraan bus untuk tranportasi, logistik makan dan minum.
“Jadi para jamaah calon haji ini kita berikan fasilitas untuk antar jemput. Dari sini kita antarkan ke Pondok Gede, titik kumpul di Masjid Al-Amjad. Nanti pulangnya juga kita jemput kembali. Untuk makanan dan minum juga sudah dijamin oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang,” kata pria yang akrab disapa Rudi kepada Satelit News.
Lanjut Rudi, adapun total seluruh anggaran yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk kepentingan para jamaah haji sebesar Rp 1,2 miliar. Katanya, dari jumlah keseluruhan calon jamaah haji yang diberangkatkan tahun 2023 itu sebanyak 2.018 orang. Nantinya akan dibagi menjadi 7 kloter.
Rudi berharap, para jamaah yang berangkat di tahun 2023 ini bisa menjalankan ibadahnya dengan khusyuk dan menjadi haji yang mabrur. Serta semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
“Jumlah anggaran hibah sekitar Rp 1,2 miliar itu untuk fasilitas para jamaah. Total jamaah yang berangkat 2023 sekitar 2.018 jamaah,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang, Ade Baijuri merinci, dari 2.018 calon jamaah haji yang berangkat di tahun 2023 ini akan dibagi menjadi 7 kloter.
Saat disinggung terkait adanya jamaah yang gagal berangkat haji di tahun 2023, Ade mengatakan, bahwa jumlah jamaah yang gagal berangkat haji di tahun 2023 ini sebanyak 120 jamaah. Gagalnya dikarenakan beberapa faktor, diantaranya meninggal, sakit, dan faktor keuangan yang kurang memadai.
“Satu meninggal, lalu ada yang sakit dan sakitnya dinyatakan oleh dokter tidak mampu melaksanakan haji. Lalu, ada yang karena faktor keuangan yang belum mampu,” katanya.
Ade menambahkan, untuk kloter pertama, fasilitas transportasi yang disediakan untuk mengantar jamaah ke pondok gede sebanyak 10 bus. Dia mengimbau kepada para jamaah untuk tidak lupa membawa hal-hal yang telah disiapkan. Seperti dokumen-dokumen penting.
“Untuk kloter pertama ini sebetulnya 9 bus sudah cukup. Tapi kita lebihkan menjadi 10, karena satu busnya kita sediakan untuk cadangan armada,” tambahnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post