SATELITNEWS.COM, TANGERANG—DQLab sebagai salah satu platform belajar data science secara daring yang diinisasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) meluncurkan Modul Pentaho dalam Bahasa Indonesia. Berkolaborasi dengan Xeratic dan Hitachi Vantara, Modul Pentaho menjadi salah satu tools Business Intelligence kini cukup digandrungi dalam ragam profesi serta lini bisnis.
Pentaho sendiri merupakan perangkat lunak Business Intelligence (BI) yang menyediakan integrasi data, pelayanan On Line Analytical Processing (OLAP), reporting, dashboarding, data mining dan kemampuan Extraction, Transformation & Load (ETL).
Sedangkan Hitachi Vantara merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Hitachi, Ltd., perusahaan ini memberdayakan proses, produk dan pengalaman berbasis data driven.
Hitachi Vantara memberikan solusi pemecahan mengenai tantangan digital dengan melakukan pengolahan data dan menjadikan pusat data lebih efektif, memanfaatkan kekuatan data pelanggan, dan menskalakan bisnis digital secara cepat.
“DQLab merupakan Official Training Partner Pertama Pentaho di Indonesia. Tidak perlu khawatir terkendala bahasa asing, kini belajar Pentaho lebih mudah dan aplikatif untuk diimplementasikan. Sebagai bentuk support dari DQLab & Hitachi Vantara kepada generasi muda, kini kamu bisa mengakses module Pentaho berbahasa Indonesia di DQLab,” bunyi keterangan yang diterima Satelit News, Selasa (30/5/2023).
Mengapa generasi muda perlu berkenalan dengan Pentaho? “Karena Pentaho merupakan tools Business intelligence yang sangat powerful. Pentaho sendiri memberikan kontribusi yang berharga dalam Analisa data, memberikan insight dengan format yang interaktif dengan output berupa dashboard.”
Founder dari Xeratic, Feris Thia mengatakan, analisa data hampir selalu terhambat karena persiapan data yang belum terjadi. “Dan persiapan data sendiri adalah proses yang sangat memakan waktu, sebagian sering berulang dan sebagian selalu perlu di-custom. Pentaho datang sebagai tool untuk memecahkan masalah persiapan data dengan signifikan dan mudah digunakan, sehingga dengan menguasainya akan memberi manfaat besar terutama terhadap lancarnya analisa data untuk menghasilkan business insight yang berguna,” ungkap Feris Thia.
Sementara itu, Marketing Specialist Hitachi Vantara, Seng Joo Lim menambahkan, dalam era transformasi digital dan kemajuan teknologi (seperti Chat GPT), dibutuhkan data yang dapat diolah, dipersiapkan, dipadukan, dan digunakan untuk pembelajaran mesin dan analisis dalam memecahkan masalah di dunia nyata. “Waktu sangat krusial dalam semua langkah ini. Tradisionalnya, cara ini akan memakan waktu tujuh kali lebih lama dibandingkan dengan menggunakan alat seperti Pentaho. Dengan Pentaho, membantu peningkatan produktivitas tujuh kali lipat dan peluncuran produk tujuh kali lebih cepat ke pasar,” jelas Seng Joo Lim.
Pentaho sangat penting untuk membantu perusahaan agar tidak mengalami ‘Momen Kodak’ berikutnya,” tambah Seng Joo.
Dengan meluncurkan modul Pentaho dalam Bahasa Indonesia, harapannya tidak ada lagi kendala untuk generasi muda mempelajari ragam tools Business Intelligence untuk memudahkan proses pengolahan data.
Dengan adanya materi yang dirancang dengan Bahasa Ibu, seluruh lapisan lini maupun ragam industri dapat menggunakan tools ini untuk memajukan bisnis kedepannya. (rls/dm)
Diskusi tentang ini post